Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat memberi peringatan dini waspada potensi angin kencang yang akan terjadi di wilayah Manggarai Barat terhitung 5 hingga 11 Oktober 2021 mendatang.

"Waspadai potensi angin kencang, juga hujan sedang yang dapat disertai petir atau kilat. Masyarakat juga harus waspada potensi meluasnya kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat Sti Nenotek dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Rabu, (6/10).

Hal tersebut dikatakan Sti mengingat posisi matahari berada di wilayah ekuator dan mulai bergerak ke belahan bumi selatan. Kondisi itu pun menyebabkan NTT memasuki transisi musim dari kemarau menuju penghujan.

Dalam narasi prospek cuaca satu minggu ke depan, potensi pembentukan awan-awan konvektif akan meningkat. Tekanan udara di wilayah Indonesia pada umumnya juga berkisar antara 1008-1010 hPa. Tekanan udara di wilayah Asia berkisar antara 1004-1016 hPa, sedangkan di wilayah Australia berkisar antara 1008-1016 hPa. MJO yang berada di kuadran 5 berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia Timur termasuk NTT.

Berikutnya dia melaporkan suhu muka laut di wilayah NTT umumnya berkisar antara 26,0 derajat celcius hingga 30,0 derajat celcius dengan anomali suhu muka laut di wilayah NTT berkisar antara 0,0 derajat celcius hingga 2,0 derajat celcius.

Sti juga menyebut kondisi cuaca umumnya Cerah Berawan-Hujan Ringan dengan suhu udara berkisar dari 20 hingga 35 derajat celcius.

Kelembapan udara juga berkisar antara 50 hingga 90 persen dan angin bertiup dari timur ke selatan dengan kecepatan angin 10-40 km/jam.

Adapun prospek cuaca yang berpotensi hujan ringan hingga sedang berada pada 8 kecamatan di Manggarai Barat, yakni Kecamatan Mbeliling, Sano Nggoang, Pacar, Macang Pacar, Welak, Ndoso, Kuwus, dan Kuwus Barat.

Data-data yang telah dia lampirkan tersebut berdasarkan pembaruan data pada Selasa pukul 20.00 Wita.

Baca juga: Sembilan daerah di NTT berstatus awas bencana kekeringan
Baca juga: Nelayan diimbau waspadai gelombang tinggi di perairan selatan NTT

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024