Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka menyalurkan bantuan bagi korban bencana angin kencang yang melanda Kabupaten Sikka pada Sabtu (30/10) sore.
"Ada beberapa bantuan yang diberikan seperti beras, family kit bagi bayi/balita, selimut, dan mie instan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sikka Muhamad Daeng Bakir ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Senin, (1/11).
Hujan yang disertai angin kencang sejak Sabtu dan Minggu kemarin telah merusak 35 unit rumah yang tersebar di dua wilayah kecamatan. Sebanyak 31 unit rumah rusak di Desa Tanaduen Kecamatan Kangae, sedangkan empat rumah rusak di Kecamatan Alok Timur.
Atas kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Sikka telah membuka posko penanganan bencana. Berbagai unsur pun terlibat dalam aksi kemanusiaan atas bencana itu, diantaranya pemerintah daerah, Tagana, PMI, TNI, dan Polri.
Selain itu, BPBD Kabupaten Sikka terus membangun komunikasi dengan para camat, lurah, dan kepala desa agar melaporkan informasi terkini dari lapangan. Bakir meminta aparat desa proaktif memantau kondisi warga. Dia pun memastikan tim siaga bencana atau reaksi cepat selalu siap melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan dalam kondisi tersebut.
Bakir menyebut tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sementara itu BPBD masih terus berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan Dinas Sosial untuk penanganan rumah rusak dan bantuan lebih lanjut.
"Kami berhadapan dengan pandemi COVID-19 yang belum berakhir, juga ada bencana ini. Oleh karena itu butuh kekuatan kita semua baik pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi dampak bencana ini," harap Bakir.
Baca juga: Puluhan rumah di Kabupaten Sikka rusak diterjang angin kencang
Baca juga: Sikka supplies water to drought-ravaged 70 villages facing water crisis
"Ada beberapa bantuan yang diberikan seperti beras, family kit bagi bayi/balita, selimut, dan mie instan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sikka Muhamad Daeng Bakir ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Senin, (1/11).
Hujan yang disertai angin kencang sejak Sabtu dan Minggu kemarin telah merusak 35 unit rumah yang tersebar di dua wilayah kecamatan. Sebanyak 31 unit rumah rusak di Desa Tanaduen Kecamatan Kangae, sedangkan empat rumah rusak di Kecamatan Alok Timur.
Atas kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Sikka telah membuka posko penanganan bencana. Berbagai unsur pun terlibat dalam aksi kemanusiaan atas bencana itu, diantaranya pemerintah daerah, Tagana, PMI, TNI, dan Polri.
Selain itu, BPBD Kabupaten Sikka terus membangun komunikasi dengan para camat, lurah, dan kepala desa agar melaporkan informasi terkini dari lapangan. Bakir meminta aparat desa proaktif memantau kondisi warga. Dia pun memastikan tim siaga bencana atau reaksi cepat selalu siap melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan dalam kondisi tersebut.
Bakir menyebut tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sementara itu BPBD masih terus berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan Dinas Sosial untuk penanganan rumah rusak dan bantuan lebih lanjut.
"Kami berhadapan dengan pandemi COVID-19 yang belum berakhir, juga ada bencana ini. Oleh karena itu butuh kekuatan kita semua baik pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi dampak bencana ini," harap Bakir.
Baca juga: Puluhan rumah di Kabupaten Sikka rusak diterjang angin kencang
Baca juga: Sikka supplies water to drought-ravaged 70 villages facing water crisis