Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa regional dan global.
IHSG menguat 34,31 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.586,44. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,04 poin atau 0,32 persen ke posisi 948,17.
"Katalis positif bagi IHSG hari ini yaitu menguatnya indeks di bursa Wall Street seiring program pengurangan pembelian obligasi yang sesuai ekspektasi baik dari segi jumlah dan waktu, serta The Fed yang tidak akan buru-buru menaikkan suku bunga acuan," tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis, (4/11).
Katalis positif lainnya bagi IHSG adalah kenaikan harga komoditas seperti minyak sawit mentah atau CPO, timah, dan batu bara.
Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau hingga sesi pertama perdagangan saham berakhir. Pada sesi kedua, IHSG terus berada di teritori positif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor meningkat dimana sektor transportasi & logistik naik paling tinggi yaitu 2,99 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang baku masing-masing 2,16 persen dan 1,07 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan sebesar minus 0,19 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp315,66 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.203.777 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,1 miliar lembar saham senilai Rp11,05 triliun. Sebanyak 328 saham naik, 191 saham menurun, dan 154 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 273,47 poin atau 0,93 persen ke 29.794,37, indeks Hang Seng menguat 200,44 poin atau 0,8 persen ke 25.225,19, dan indeks Shanghai naik 28,33 atau 0,81 persen ke 3.526,87.
Baca juga: Analis sebut Tapering The Fed tidak akan berdampak signifikan ke Indonesia
Baca juga: IHSG menguat setelah bank sentral AS umumkan tapering
IHSG menguat 34,31 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.586,44. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,04 poin atau 0,32 persen ke posisi 948,17.
"Katalis positif bagi IHSG hari ini yaitu menguatnya indeks di bursa Wall Street seiring program pengurangan pembelian obligasi yang sesuai ekspektasi baik dari segi jumlah dan waktu, serta The Fed yang tidak akan buru-buru menaikkan suku bunga acuan," tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis, (4/11).
Katalis positif lainnya bagi IHSG adalah kenaikan harga komoditas seperti minyak sawit mentah atau CPO, timah, dan batu bara.
Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau hingga sesi pertama perdagangan saham berakhir. Pada sesi kedua, IHSG terus berada di teritori positif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor meningkat dimana sektor transportasi & logistik naik paling tinggi yaitu 2,99 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang baku masing-masing 2,16 persen dan 1,07 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan sebesar minus 0,19 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp315,66 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.203.777 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,1 miliar lembar saham senilai Rp11,05 triliun. Sebanyak 328 saham naik, 191 saham menurun, dan 154 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 273,47 poin atau 0,93 persen ke 29.794,37, indeks Hang Seng menguat 200,44 poin atau 0,8 persen ke 25.225,19, dan indeks Shanghai naik 28,33 atau 0,81 persen ke 3.526,87.
Baca juga: Analis sebut Tapering The Fed tidak akan berdampak signifikan ke Indonesia
Baca juga: IHSG menguat setelah bank sentral AS umumkan tapering