Medan (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Kota Medan mengaku tetap mengawal penerapan protokol kesehatan (prokes) disertai ajakan vaksinasi bagi masyarakat untuk menghindari lonjakan kasus menjelang akhir tahun di daerah ini.
"Saat ini Kota Medan di level 2 (PPKM, red.), tapi kita tidak lengah. Kita masih tetap pantau prokes dan terus melakukan razia keramaian," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Medan Mardohar Tampubolon di Medan, Rabu, (17/11).
Apalagi, lanjut dia, pemerintah pusat telah memprediksi gelombang ketiga COVID-19 terjadi setelah Natal dan Tahun Baru, yakni akhir Desember 2021 hingga Januari 2022.
Belum lagi potensi bencana alam, di antaranya banjir kiriman akibat meluapnya sejumlah daerah aliran sungai di Kota Medan, karena berada di puncak musim hujan hingga akhir tahun ini.
"Ini tetap diawasi satgas masing-masing. Walaupun yang kita punya status kota sebagai pusatnya, tapi satgas di kecamatan tetap bergerak dan memantau semua kegiatan mematuhi prokes 5M," katanya.
Prokes 5M, kata Mardohar yang juga menjabat Pelaksana Tugas Kadis Kesehatan Kota Medan itu, memerinci, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Ia juga mengatakan bahwa vaksinasi terus dilakukan, baik di 50 rumah sakit maupun 41 puskesmas demi terwujudnya kekebalan kelompok di Kota Medan.
Data Dinas Kesehatan Kota Medan hingga Selasa (16/11) menyebut, capaian vaksinasi dosis pertama sekitar 76 persen dan dosis kedua 56 persen dari target sekitar 1,9 juta warga Kota Medan.
"Jangan sampai terjadi ketidaksiapan, karena kemungkinan ledakan itu bisa saja terjadi. Cuma sudah kita antisipasi dari sekarang agar tidak jadi masalah besar," ungkap Mardohar.
Baca juga: Menkes bilang pemberian vaksin booster perlu pertimbangkan kesetaraan dunia
Baca juga: Menkes pastikan vaksin COVID-19 tersedia untuk sebulan ke depan
"Saat ini Kota Medan di level 2 (PPKM, red.), tapi kita tidak lengah. Kita masih tetap pantau prokes dan terus melakukan razia keramaian," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Medan Mardohar Tampubolon di Medan, Rabu, (17/11).
Apalagi, lanjut dia, pemerintah pusat telah memprediksi gelombang ketiga COVID-19 terjadi setelah Natal dan Tahun Baru, yakni akhir Desember 2021 hingga Januari 2022.
Belum lagi potensi bencana alam, di antaranya banjir kiriman akibat meluapnya sejumlah daerah aliran sungai di Kota Medan, karena berada di puncak musim hujan hingga akhir tahun ini.
"Ini tetap diawasi satgas masing-masing. Walaupun yang kita punya status kota sebagai pusatnya, tapi satgas di kecamatan tetap bergerak dan memantau semua kegiatan mematuhi prokes 5M," katanya.
Prokes 5M, kata Mardohar yang juga menjabat Pelaksana Tugas Kadis Kesehatan Kota Medan itu, memerinci, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Ia juga mengatakan bahwa vaksinasi terus dilakukan, baik di 50 rumah sakit maupun 41 puskesmas demi terwujudnya kekebalan kelompok di Kota Medan.
Data Dinas Kesehatan Kota Medan hingga Selasa (16/11) menyebut, capaian vaksinasi dosis pertama sekitar 76 persen dan dosis kedua 56 persen dari target sekitar 1,9 juta warga Kota Medan.
"Jangan sampai terjadi ketidaksiapan, karena kemungkinan ledakan itu bisa saja terjadi. Cuma sudah kita antisipasi dari sekarang agar tidak jadi masalah besar," ungkap Mardohar.
Baca juga: Menkes bilang pemberian vaksin booster perlu pertimbangkan kesetaraan dunia
Baca juga: Menkes pastikan vaksin COVID-19 tersedia untuk sebulan ke depan