Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat meminta mahasiswa lulusan Politeknik Negeri Kupang agar mampu berinovasi untuk membangun sektor pertanian di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
"Saya dengar bahwa di Politeknik Negeri Kupang sudah ada mesin bubut. Kita mau ke depannya juga akan lahir inovasi mesin-mesin dari mahasiswa atau lulusan dari politeknik ini yang bisa kita gunakan untuk tanam dan panen di seluruh lahan pertanian di NTT," katanya saat sambutannya dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Politeknik Negeri Kupang dalam rangka Dies Natalis ke-XVII dan Wisuda Sarjana Terapan serta Ahli Madya tahun 2021 di Kupang, Senin (6/12).
Ia mengatakan pemerintahannya telah menargetkan pengolahan lahan pertanian di seluruh wilayah NTT bisa mencapai 500.000 hektare pada 2023. Tanaman yang ditanam maupun dipanen juga minimal dua kali.
Untuk itu, kata di perlu kerja profesional, kolaboratif dan sinergi kelembagaan termasuk dengan perguruan tinggi.
"Jangan kerja sendiri-sendiri. Kampus dan mahasiswa harus terlibat aktif di masyarakat. Provinsi ini sangat kaya dan harus kita kelola bersama," katanya.
Baca juga: VBL serahkan DIPA 2022 senilai Rp33,2 triliun
Baca juga: VBL minta Manggarai Timur segera habiskan stok vaksin COVID-19
Gubernur Laiskodat mengatakan dirinya meyakini para lulusan Politeknik Negeri Kupang adalah generasi yang memiliki nilai berjuang yang luar biasa.
Ia mengajak para mahasiswa bersama-sama mengembangkan sumber daya lokal, tidak hanya melalui sektor pertanian, namun juga peternakan, perikanan, pariwisata, dan sebagainya.
"Saya juga butuh generasi muda yang berani terjun di lapangan, tidak pengecut, yang mau belajar untuk bersama pemerintah membangun masyarakat baik melalui berbagai sektor," katanya.
Lebih lanjut Gubernur Laiskodat mengatakan para lulusan sarjana dan ahli madya harus memiliki kemampuan "adversity quotient" berupa daya tahan terhadap tekanan dan kesulitan sehingga bisa menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
"Harus kuat membentuk diri untuk menghadapi kesulitan ketika sudah turun untuk mengabdi dan melayani masyarakat," katanya.
"Saya dengar bahwa di Politeknik Negeri Kupang sudah ada mesin bubut. Kita mau ke depannya juga akan lahir inovasi mesin-mesin dari mahasiswa atau lulusan dari politeknik ini yang bisa kita gunakan untuk tanam dan panen di seluruh lahan pertanian di NTT," katanya saat sambutannya dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Politeknik Negeri Kupang dalam rangka Dies Natalis ke-XVII dan Wisuda Sarjana Terapan serta Ahli Madya tahun 2021 di Kupang, Senin (6/12).
Ia mengatakan pemerintahannya telah menargetkan pengolahan lahan pertanian di seluruh wilayah NTT bisa mencapai 500.000 hektare pada 2023. Tanaman yang ditanam maupun dipanen juga minimal dua kali.
Untuk itu, kata di perlu kerja profesional, kolaboratif dan sinergi kelembagaan termasuk dengan perguruan tinggi.
"Jangan kerja sendiri-sendiri. Kampus dan mahasiswa harus terlibat aktif di masyarakat. Provinsi ini sangat kaya dan harus kita kelola bersama," katanya.
Baca juga: VBL serahkan DIPA 2022 senilai Rp33,2 triliun
Baca juga: VBL minta Manggarai Timur segera habiskan stok vaksin COVID-19
Gubernur Laiskodat mengatakan dirinya meyakini para lulusan Politeknik Negeri Kupang adalah generasi yang memiliki nilai berjuang yang luar biasa.
Ia mengajak para mahasiswa bersama-sama mengembangkan sumber daya lokal, tidak hanya melalui sektor pertanian, namun juga peternakan, perikanan, pariwisata, dan sebagainya.
"Saya juga butuh generasi muda yang berani terjun di lapangan, tidak pengecut, yang mau belajar untuk bersama pemerintah membangun masyarakat baik melalui berbagai sektor," katanya.
Lebih lanjut Gubernur Laiskodat mengatakan para lulusan sarjana dan ahli madya harus memiliki kemampuan "adversity quotient" berupa daya tahan terhadap tekanan dan kesulitan sehingga bisa menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
"Harus kuat membentuk diri untuk menghadapi kesulitan ketika sudah turun untuk mengabdi dan melayani masyarakat," katanya.