Kupang (AntaraNews NTT) - PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur memprediksi puncak arus mudik Idul Fitri 1439 Hijriah melalui Pelabuhan Tenau Kupang akan terjadi pada H-4 yakni pada Senin (11/6).

"Kita prediksi puncak arus mudik di Pelabuhan Tenau Kupang terjadi hari ini (Senin, 11/6) dini hari. Hanya ada KM Bukit Siguntang yang bisa melayani rute pelayaran Kupang-Lewoleba-Makassar. Pelayaran tampaknya hanya sampai di Makassar bertepatan dengan Idul Fitri 1439 H," kata Kepala Cabang Pelni Kupang, Ishak Gerald kepada Antara di Kupang, Minggu (10/6).

Ia mengatakan bahwa hingga saat ini jumlah pemudik yang melintas melalui Pelabuhan Tenau baru mencapai 500-an pemudik. Jumlah itu baru terjadi ketika adanya KM Awu yang mengangkut pemudik dari Kupang pekan lalu, yang pada saat itu cukup banyak pemudik yang naik.

Ia meyakini puncak arus mudik terjadi pada H-4 karena memang pada hari tersebut libur sekolah sudah mulai, kemudian juga sejumlah pekerja yang bekerja di Kota Kupang juga sudah mulai libur.

"Liburan Lebaran tahun ini bertepatan dengan liburan sekolah jadi kami pastikan akan terjadi lonjakan penumpang pada esok hari," katanya dan menambahkan selain jadwal kapal pada Senin (11/6), Pelni juga menyiapkan kapal pada Kamis (14/6) dengan rute terakhir adalah Kupang-Makassar.

Baca juga: Arus Mudik - Pelni Kupang siagakan empat armada

Seharusnya, lanjut dia, KM Bukit Siguntang pelayaran terakhirnya di Jawa Port, namun untuk mudik Lebaran ini, dikhususkan untuk mengangkut pemudik dari Kupang dengan rute terakhir adalah Makassar.

"Hal ini karena kami melihat bahwa banyak orang Makassar yang bekerja dan berdagang di sini, sehingga kami atur rute baru dengan tujuan akhir Makassar dan kembali lagi ke Kupang," tambahnya.

Oleh karena itu ia mengimbau pemudik yang ingin kembali ke Makassar diharapkan tidak khawatir dengan kekurangan kapal, karena kalaupun mudik pada tanggal 14 pemudik masih bisa menikmati Lebaran. "Karena perjalanan menuju Makassar hanya dua hari saja," tambahnya.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024