Kupang (ANTARA) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mengharapkan agar bantuan kapal dari pemerintah kota setempat diprioritaskan pada pemilik kapal nelayan yang menjadi korban badai siklon tropis Seroja.

"Kapal-kapal nelayan korban Seroja sudah terdata dan mereka sangat mengharapkan dukungan bantuan dari pemerintah," kata Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi HNSI Kota Kupang Abdul Wahab Sidin ketika dihubungi di Kupang, Senin, (3/1).

Abdul Wahab Sidin mengatakan hal itu berkaitan dengan rencana bantuan kapal yang akan disalurkan Pemerintah Kota Kupang kepada para nelayan setempat pada 2022.

Pihaknya, ujar dia, telah mengetahui adanya alokasi bantuan kapal tersebut namun belum mengetahui berapa jumlah bantuan kapal atau perahu nelayan yang akan disalurkan.

Ia menyebutkan berdasarkan hasil pendataan, terdapat lebih dari 400 kapal nelayan di Kota Kupang yang rusak akibat badai siklon tropis Seroja yang melanda NTT pada April 2021.

"Sebagian besar mengalami rusak ringan namun juga banyak yang rusak ringan serta ada yang hingga saat ini masih hilang," katanya.

Baca juga: HNSI minta kapal gunakan trawl tak beroperasi lagi di NTT

Wahab Sidin mengatakan untuk membantu semua nelayan tersebut memang cukup sulit mengingat nelayan yang terdampak sangat banyak sehingga membutuhkan biaya yang besar.

Namun pihaknya berharap alokasi bantuan yang direncanakan dapat disalurkan tepat sasaran yaitu kepada pemilik kapal atau perahu yang menjadi korban badai Seroja.

Ia menambahkan Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Kelautan dan Perikanan juga telah berkoordinasi dengan HNSI Kota Kupang terkait data kapal-kapal nelayan yang terdampak badai Seroja.

Baca juga: Nelayan Kota Kupang mengeluh tak ada bantuan bencana Seroja

"Data sudah ada sehingga kami berharap bantuan nanti tepat sesuai sasaran agar nelayan yang terdampak bisa merasakan manfaat untuk kembali melaut," katanya.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024