New York (ANTARA) - Nilai tukar dolar AS pada perdagangan Kamis (Jumat, 14/1 pagi, WIB) ditutup melemah terhadap hampir seluruh mata uang utama global karena pelaku pasar terpengaruh oleh proyeksi sejumlah data ekonomi AS.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama diperdagangkan turun 0,13 persen pada 94,7989.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1460 dolar AS dari 1,1448 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3718 dolar AS dari 1,3711 dolar AS di sesi sebelumnya. Sementara dolar Australia juga mengalami penurunan menjadi 0,7288 dolar AS dari 0,7290 dolar.
Dolar AS diperdagangkan pada level 114,06 yen Jepang, lebih rendah dari 114,40 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS ditransaksikan menjadi 0,9107 franc Swiss dari 0,9135 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2488 dolar Kanada dari 1,2501 dolar Kanada.
Data Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis menunjukkan bahwa indeks harga produsen dan indeks harga grosir AS naik 0,2 persen pada Desember, kenaikan terkecil dalam 13 bulan. Kenaikan itu jauh dari perkiraan 0,4 persen oleh para ekonom.
Sementara itu, laporan lainnya menyebutkan Departemen Tenaga Kerja mengklaim pengangguran awal AS atau indikator mengukur PHK terjadi kenaikan 23.000 orang menjadi 230.000 pada akhir 8 Januari 2022.
Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan klaim pengangguran baru akan turun menjadi 200.000 orang.
Baca juga: Harga emas jatuh 5,9 dolar
Baca juga: Kurs Rupiah berpotensi menguat
Dolar AS tergelincir terhadap mata uang utama
Mata uang dolar AS.(ANTARA/HO-perdagangan kurs valuta asing)