Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi berpotensi menguat merespons pernyataan Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell.
Rupiah bergerak menguat 2 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.302 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.304 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat lagi terhadap dolar AS hari ini dengan sentimen positif pasar terhadap aset berisiko menanggapi pernyataan Gubernur Bank Sentral AS semalam mengenai kebijakan moneter AS," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Rabu, (12/1).
Dalam sesi dengar pendapat antara Jerome Powell dengan komite perbankan Senat AS tadi malam, Powell tidak memberikan kejutan mengenai percepatan kenaikan suku bunga acuan AS.
Semua yang diungkapkan Powell sudah tertuang dalam notulen rapat yang dirilis pada awal bulan ini dan sudah diantisipasi pasar. Selain itu, Powell juga mengatakan bahwa ekonomi AS pulih dengan cepat dan optimistis dengan outlook ke depan.
"Dari dalam negeri, pencabutan larangan ekspor batubara mungkin bisa menjadi katalis positif untuk rupiah. Ekspor komoditas penyumbang surplus neraca perdagangan RI," ujar Ariston.
Sementara itu jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Selasa (11/1) kemarin mencapai 802 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,27 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 8 kasus sehingga totalnya mencapai 144.144 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 446 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,12 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 6.659 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 171,06 juta orang dan vaksin dosis kedua 117,33 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Ariston mengatakan rupiah hari ini akan bergerak menguat ke arah Rp14.250 per dolar AS dengan potensi resisten Rp14.320 per dolar AS.
Pada Selasa (11/1) lalu, rupiah ditutup melemah 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.304 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.299 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Kamis sore melemah
Baca juga: Rupiah melemah dipicu risiko volatilitas
Rupiah bergerak menguat 2 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.302 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.304 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat lagi terhadap dolar AS hari ini dengan sentimen positif pasar terhadap aset berisiko menanggapi pernyataan Gubernur Bank Sentral AS semalam mengenai kebijakan moneter AS," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Rabu, (12/1).
Dalam sesi dengar pendapat antara Jerome Powell dengan komite perbankan Senat AS tadi malam, Powell tidak memberikan kejutan mengenai percepatan kenaikan suku bunga acuan AS.
Semua yang diungkapkan Powell sudah tertuang dalam notulen rapat yang dirilis pada awal bulan ini dan sudah diantisipasi pasar. Selain itu, Powell juga mengatakan bahwa ekonomi AS pulih dengan cepat dan optimistis dengan outlook ke depan.
"Dari dalam negeri, pencabutan larangan ekspor batubara mungkin bisa menjadi katalis positif untuk rupiah. Ekspor komoditas penyumbang surplus neraca perdagangan RI," ujar Ariston.
Sementara itu jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Selasa (11/1) kemarin mencapai 802 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,27 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 8 kasus sehingga totalnya mencapai 144.144 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 446 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,12 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 6.659 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 171,06 juta orang dan vaksin dosis kedua 117,33 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Ariston mengatakan rupiah hari ini akan bergerak menguat ke arah Rp14.250 per dolar AS dengan potensi resisten Rp14.320 per dolar AS.
Pada Selasa (11/1) lalu, rupiah ditutup melemah 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.304 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.299 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Kamis sore melemah
Baca juga: Rupiah melemah dipicu risiko volatilitas