Kupang (AntaraNews NTT) - Seorang nelayan tangkap ikan cakalang yang berbasis di TPI Tenau Kupang, Muhamad Nasir, mengatakan lebih dari 20 kapal cakalang terpaksa parkir akibat kondisi cuaca buruk di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur.
"Cuaca di perairan lagi parah, kapal-kapal cakalang di Kupang tidak ada yang melaut," kata Muhamad Nasir yang juga nahkoda kapal cakalang KM Nurul Hikmah itu di Kupang, Kamis (28/6), .
Ia mengatakan beberapa waktu lalu kondisi cuaca masih memungkinkan untuk melaut, meskipun pasokan umpan dari kapal-kapal bagan di Kota Kupang melemah.
Beberapa kapal cakalang yang melaut, lanjutnya, harus berlayar ke wilayah Pulau Flores untuk mendapatkan pasokan umpan yang lebih memadai di daerah itu.
"Namun beberap hari terakhir hingga sekarang ini tidak bisa keluar lagi karena angin kencaang dan gelombang tinggi terutama selatan Pulau Timor yang merupakan areal tangkapan ikan," katanya.
Baca juga: Nelayan cakalang kesulitan pasokan umpan
Ia memperkirakan, kondisi ini bisa membuat harga beberapa jenis ikan seperti cakalang, tuna, maupun plagis di pasaran Kupang bisa meroket, karena pasokannya berkurang.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, saat ini sedang terjadi angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah NTT, karena adanya tekanan tinggi di wilayah Australia dan terdapat pola tekanan rendah di Asia dan di sebelah barat Sumatera.
"Akibat perbedaan tekanan antara dua wilayah tersebutlah yang berakibat terjadi angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah perairan NTT," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo.
"Cuaca di perairan lagi parah, kapal-kapal cakalang di Kupang tidak ada yang melaut," kata Muhamad Nasir yang juga nahkoda kapal cakalang KM Nurul Hikmah itu di Kupang, Kamis (28/6), .
Ia mengatakan beberapa waktu lalu kondisi cuaca masih memungkinkan untuk melaut, meskipun pasokan umpan dari kapal-kapal bagan di Kota Kupang melemah.
Beberapa kapal cakalang yang melaut, lanjutnya, harus berlayar ke wilayah Pulau Flores untuk mendapatkan pasokan umpan yang lebih memadai di daerah itu.
"Namun beberap hari terakhir hingga sekarang ini tidak bisa keluar lagi karena angin kencaang dan gelombang tinggi terutama selatan Pulau Timor yang merupakan areal tangkapan ikan," katanya.
Baca juga: Nelayan cakalang kesulitan pasokan umpan
Ia memperkirakan, kondisi ini bisa membuat harga beberapa jenis ikan seperti cakalang, tuna, maupun plagis di pasaran Kupang bisa meroket, karena pasokannya berkurang.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, saat ini sedang terjadi angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah NTT, karena adanya tekanan tinggi di wilayah Australia dan terdapat pola tekanan rendah di Asia dan di sebelah barat Sumatera.
"Akibat perbedaan tekanan antara dua wilayah tersebutlah yang berakibat terjadi angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah perairan NTT," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo.