Labuan Bajo (ANTARA) - Cakupan vaksinasi COVID-19 dosis satu di Manggarai Barat, NTT telah mencapai angka 83,3 persen atau menyasar 168.971 jiwa dari target sasaran vaksinasi 202.827 jiwa.
"Target nasional itu 70 persen, dan kita sudah melebihi angka tersebut termasuk untuk semua kategori sasaran," kata Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat Paulus Mami di Labuan Bajo, Senin, (17/1).
Selain cakupan dosis satu yang telah menyentuh angka 83 persen, data Dinas Kesehatan Manggarai Barat tanggal 15 Januari 2022 mencatat cakupan dosis dua pun telah mencapai 55,1 persen atau menyasar 111.680 jiwa dari target 168.971 jiwa. Besarnya perbedaan persentase dosis satu dan dosis dua tersebut karena pemberian vaksin AstraZeneca yang memiliki interval beberapa bulan setelah menerima suntikan dosis pertama.
Mami menjelaskan pemerintah daerah menggenjot percepatan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat. Kini, pihaknya tengah berfokus pada pemberian vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
Saat ini persentase vaksinasi COVID-19 dosis satu yang telah disuntikkan bagi anak usia 6-11 tahun di Manggarai Barat sudah mencapai 21,2 persen atau menyasar 6.842 jiwa dari target sasaran vaksinasi anak sebanyak 6.842 jiwa.
Meski demikian, dia mengakui bahwa kendala yang dihadapi ialah ketersediaan stok vaksin. "Manggarai Barat saat ini masih kekurangan vaksin jenis Sinovac".
Pemerintah daerah pun telah melayangkan surat permintaan vaksin COVID-19 ke Kementerian Kesehatan RI dengan jumlah vaksin Sinovac sebanyak 20.000 dosis satu bagi anak dan 50.000 dosis dua bagi masyarakat.
Baca juga: Pemkab Sikka siapkan 50 ribu dosis vaksin penguat
Dia berharap permintaan mereka segera ditindaklanjuti agar percepatan vaksinasi di Manggarai Barat bisa berjalan baik.
Baca juga: Pemkab Mabar tunggu petunjuk untuk vaksin penguat
Sementara itu berkaitan dengan pemberian vaksin penguat (booster) kepada masyarakat, pemerintah daerah masih menanti petunjuk lanjutan dari pemerintah pusat. Surat permintaan pemberian vaksin penguat sendiri telah dikirim oleh pemerintah daerah sembari menunggu petunjuk lanjutan pemberian vaksin penguat.
"Target nasional itu 70 persen, dan kita sudah melebihi angka tersebut termasuk untuk semua kategori sasaran," kata Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat Paulus Mami di Labuan Bajo, Senin, (17/1).
Selain cakupan dosis satu yang telah menyentuh angka 83 persen, data Dinas Kesehatan Manggarai Barat tanggal 15 Januari 2022 mencatat cakupan dosis dua pun telah mencapai 55,1 persen atau menyasar 111.680 jiwa dari target 168.971 jiwa. Besarnya perbedaan persentase dosis satu dan dosis dua tersebut karena pemberian vaksin AstraZeneca yang memiliki interval beberapa bulan setelah menerima suntikan dosis pertama.
Mami menjelaskan pemerintah daerah menggenjot percepatan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat. Kini, pihaknya tengah berfokus pada pemberian vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
Saat ini persentase vaksinasi COVID-19 dosis satu yang telah disuntikkan bagi anak usia 6-11 tahun di Manggarai Barat sudah mencapai 21,2 persen atau menyasar 6.842 jiwa dari target sasaran vaksinasi anak sebanyak 6.842 jiwa.
Meski demikian, dia mengakui bahwa kendala yang dihadapi ialah ketersediaan stok vaksin. "Manggarai Barat saat ini masih kekurangan vaksin jenis Sinovac".
Pemerintah daerah pun telah melayangkan surat permintaan vaksin COVID-19 ke Kementerian Kesehatan RI dengan jumlah vaksin Sinovac sebanyak 20.000 dosis satu bagi anak dan 50.000 dosis dua bagi masyarakat.
Baca juga: Pemkab Sikka siapkan 50 ribu dosis vaksin penguat
Dia berharap permintaan mereka segera ditindaklanjuti agar percepatan vaksinasi di Manggarai Barat bisa berjalan baik.
Baca juga: Pemkab Mabar tunggu petunjuk untuk vaksin penguat
Sementara itu berkaitan dengan pemberian vaksin penguat (booster) kepada masyarakat, pemerintah daerah masih menanti petunjuk lanjutan dari pemerintah pusat. Surat permintaan pemberian vaksin penguat sendiri telah dikirim oleh pemerintah daerah sembari menunggu petunjuk lanjutan pemberian vaksin penguat.