Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) merilis panduan bagi masyarakat berupa G20pedia yang dapat menjadi panduan untuk menyukseskan Presidensi Indonesia dalam ajang G20 2022.
Diluncurkan melalui Direktorat Jendral Informasi dan Komunakasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo, G20pedia merupakan buku elektronik yang berisi informasi dan tanya-jawab seputar G20 serta dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang G20 khususnya Presidensi G20 Indonesia di 2022.
“Ini penting, karena Indonesia satu-satunya negara berkembang di Asia Tenggara yang masuk ke G20. Dengan demikian, negara kita memiliki kesempatan strategis untuk ikut menentukan arah desain kebijakan pemulihan ekonomi global, terutama pasca pandemi COVID-19,” kata Direktur Jendral IKP Kementerian Kominfo Usman Kansong dalam keterangannya, Rabu, (19/1).
Informasi di dalam G20pedia dinilai penting dan patut diketahui masyarakat luas agar selain memahami kegiatan Indonesia di mata dunia, juga memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai manfaat Presidensi G20 Indonesia bagi masyarakat.
Dengan demikian, masyarakat bisa ikut berperan aktif dan antusias untuk menyukseskan keberlangsungan acara bertaraf internasional dan melibatkan negara- negara lainnya di dunia itu.
“Sebagaimana telah disampaikan Presiden Jokowi, G20 diharapkan bukan sekadar event, namun harus berdampak positif terhadap pemulihan sosial-ekonomi nasional dan bahkan global,” tegas Usman.
Lebih lanjut, Usman memastikan di dalam G20pedia pemerintah telah membumikan istilah-istilah teknis dan teknokratis yang banyak dipergunakan dalam G20 agar lebih dipahami masyarakat.
Melalui G20pedia, masyarakat dapat mencari tahu apa yang dimaksud dengan financial track, sherpa track, working groups, dan istilah-istilah lainnya.
Informasi yang disajikan dalam G20pedia terbagi dalam dua tema besar, yakni Sekilas G20 dan Presidensi G20 Indonesia.
Tema Sekilas G20 membahas informasi seputar anggota, peran, agenda, hingga pentingnya keberadaan G20.
Sementara pada tema Presidensi G20 Indonesia menekankan pada informasi seputar kiprah Indonesia di G20, isu prioritas yang diusung, hingga manfaat yang didapatkan Indonesia selama menjabat sebagai Presidensi G20.
Usman Kansong berharap, buku elektronik G20pedia yang juga tersedia dalam edisi bahasa Inggris ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi media massa dan masyarakat dalam mencari informasi tentang seluruh rangkaian kegiatan G20 di bawah Presidensi Indonesia.
Sifatnya yang merupakan living document atau dokumen hidup, memungkinan perubahan isi buku secara terus-menerus sesuai dinamika pelaksanaan agenda Presidensi G20.
“Informasi di dalam G20pedia ini akan terus di-update sesuai kebutuhan dan perkembangan informasi terkini terkait G20,” ungkap Usman.
Media massa dan masyarakat dapat mengakses G20pedia setiap saat melalui tautan https://linktr.ee/g20pedia. Selain G20pedia, pada tautan tersebut juga dapat diakses laman resmi G20 (www.g20.org).
Baca juga: Kemenparekraf - Kemensetneg siapkan Labuan Bajo dalam ajang G20
Baca juga: Kominfo mendukung agenda prioritas Indonesia di G20
Diluncurkan melalui Direktorat Jendral Informasi dan Komunakasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo, G20pedia merupakan buku elektronik yang berisi informasi dan tanya-jawab seputar G20 serta dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang G20 khususnya Presidensi G20 Indonesia di 2022.
“Ini penting, karena Indonesia satu-satunya negara berkembang di Asia Tenggara yang masuk ke G20. Dengan demikian, negara kita memiliki kesempatan strategis untuk ikut menentukan arah desain kebijakan pemulihan ekonomi global, terutama pasca pandemi COVID-19,” kata Direktur Jendral IKP Kementerian Kominfo Usman Kansong dalam keterangannya, Rabu, (19/1).
Informasi di dalam G20pedia dinilai penting dan patut diketahui masyarakat luas agar selain memahami kegiatan Indonesia di mata dunia, juga memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai manfaat Presidensi G20 Indonesia bagi masyarakat.
Dengan demikian, masyarakat bisa ikut berperan aktif dan antusias untuk menyukseskan keberlangsungan acara bertaraf internasional dan melibatkan negara- negara lainnya di dunia itu.
“Sebagaimana telah disampaikan Presiden Jokowi, G20 diharapkan bukan sekadar event, namun harus berdampak positif terhadap pemulihan sosial-ekonomi nasional dan bahkan global,” tegas Usman.
Lebih lanjut, Usman memastikan di dalam G20pedia pemerintah telah membumikan istilah-istilah teknis dan teknokratis yang banyak dipergunakan dalam G20 agar lebih dipahami masyarakat.
Melalui G20pedia, masyarakat dapat mencari tahu apa yang dimaksud dengan financial track, sherpa track, working groups, dan istilah-istilah lainnya.
Informasi yang disajikan dalam G20pedia terbagi dalam dua tema besar, yakni Sekilas G20 dan Presidensi G20 Indonesia.
Tema Sekilas G20 membahas informasi seputar anggota, peran, agenda, hingga pentingnya keberadaan G20.
Sementara pada tema Presidensi G20 Indonesia menekankan pada informasi seputar kiprah Indonesia di G20, isu prioritas yang diusung, hingga manfaat yang didapatkan Indonesia selama menjabat sebagai Presidensi G20.
Usman Kansong berharap, buku elektronik G20pedia yang juga tersedia dalam edisi bahasa Inggris ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi media massa dan masyarakat dalam mencari informasi tentang seluruh rangkaian kegiatan G20 di bawah Presidensi Indonesia.
Sifatnya yang merupakan living document atau dokumen hidup, memungkinan perubahan isi buku secara terus-menerus sesuai dinamika pelaksanaan agenda Presidensi G20.
“Informasi di dalam G20pedia ini akan terus di-update sesuai kebutuhan dan perkembangan informasi terkini terkait G20,” ungkap Usman.
Media massa dan masyarakat dapat mengakses G20pedia setiap saat melalui tautan https://linktr.ee/g20pedia. Selain G20pedia, pada tautan tersebut juga dapat diakses laman resmi G20 (www.g20.org).
Baca juga: Kemenparekraf - Kemensetneg siapkan Labuan Bajo dalam ajang G20
Baca juga: Kominfo mendukung agenda prioritas Indonesia di G20