Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendukung agenda prioritas Indonesia pada forum internasional G20.
"Indonesia melalui Kementerian Kominfo akan mengangkat tiga isu prioritas dalam Digital Economy Working Group (DEWG)," kata juru bicara Kominfo, Dedy Permadi, dalam keterangan pers, Jumat, (31/12).
Selain sebagai Presidensi G20, Indonesia juga terpilih menjadi pemimpin Digital Economy Working Group yang pertama.
Tiga isu prioritas yang diangkat Kominfo pada Kelompok Kerja Ekonomi Digital tersebut adalah konektivitas dan pemulihan pascaCOVID-19; keterampilan digital dan literasi digital; dan arus data lintas negara dan arus data bebas dengan kepercayaan.
"Ketiga isu ini diharapkan dapat menyorot lansekap ekonomi digital yang belum setara dan dapat mendorong kolaborasi konkret negara anggota G20 untuk mewujudkan ekosistem ekonomi digital yang lebih inklusif, aman, dan berkelanjutan bagi dunia global," kata Dedy.
Ketiga isu yang diusung Kominfo melalui DEWG bertujuan mendukung agenda prioritas keseluruhan yang diangkat dalam Presidensi G20 Indonesia. Salah satu agenda prioritas yang diajukan Indonesia selama masa Presidensi adalah isu transformasi digital.
Terdapat tiga agenda prioritas Indonesia pada Presidensi G20 ini, yaitu arsitektur kesehatan global; transformasi digital dan ekonomi; dan transisi energi.
Mayoritas negara anggota G20 sudah menyatakan dukungan untuk agenda dan isu priortias yang diangkat Presidensi Indonesia dan DEWG.
Baca juga: Kominfo berkomitmen meningkatkan kualitas layanan publik
Presidensi Indonesia dalam G20 diharapkan bisa mendorong kolaborasi nyata antarnegara anggota untuk mewujudkan transformasi digital yang lebih merata dan berkelanjutan. Kolaborasi ini juga merupakan salah satu upaya bersama untuk pulih bersama dan pulih lebih tangguh.
Baca juga: Kominfo berikan dukungan komunikasi untuk pos militer di wilayah 3T
Transformasi digital diyakini bisa menutup kesenjangan digital (digital divide), baik dari segi akses konektivitas, kecakapan digital masyarakat maupun penggunaan data lintas batas.
Transformasi digital juga akan memperkuat ketahanan ekonomi saat maupun setelah pandemi virus corona.
"Indonesia melalui Kementerian Kominfo akan mengangkat tiga isu prioritas dalam Digital Economy Working Group (DEWG)," kata juru bicara Kominfo, Dedy Permadi, dalam keterangan pers, Jumat, (31/12).
Selain sebagai Presidensi G20, Indonesia juga terpilih menjadi pemimpin Digital Economy Working Group yang pertama.
Tiga isu prioritas yang diangkat Kominfo pada Kelompok Kerja Ekonomi Digital tersebut adalah konektivitas dan pemulihan pascaCOVID-19; keterampilan digital dan literasi digital; dan arus data lintas negara dan arus data bebas dengan kepercayaan.
"Ketiga isu ini diharapkan dapat menyorot lansekap ekonomi digital yang belum setara dan dapat mendorong kolaborasi konkret negara anggota G20 untuk mewujudkan ekosistem ekonomi digital yang lebih inklusif, aman, dan berkelanjutan bagi dunia global," kata Dedy.
Ketiga isu yang diusung Kominfo melalui DEWG bertujuan mendukung agenda prioritas keseluruhan yang diangkat dalam Presidensi G20 Indonesia. Salah satu agenda prioritas yang diajukan Indonesia selama masa Presidensi adalah isu transformasi digital.
Terdapat tiga agenda prioritas Indonesia pada Presidensi G20 ini, yaitu arsitektur kesehatan global; transformasi digital dan ekonomi; dan transisi energi.
Mayoritas negara anggota G20 sudah menyatakan dukungan untuk agenda dan isu priortias yang diangkat Presidensi Indonesia dan DEWG.
Baca juga: Kominfo berkomitmen meningkatkan kualitas layanan publik
Presidensi Indonesia dalam G20 diharapkan bisa mendorong kolaborasi nyata antarnegara anggota untuk mewujudkan transformasi digital yang lebih merata dan berkelanjutan. Kolaborasi ini juga merupakan salah satu upaya bersama untuk pulih bersama dan pulih lebih tangguh.
Baca juga: Kominfo berikan dukungan komunikasi untuk pos militer di wilayah 3T
Transformasi digital diyakini bisa menutup kesenjangan digital (digital divide), baik dari segi akses konektivitas, kecakapan digital masyarakat maupun penggunaan data lintas batas.
Transformasi digital juga akan memperkuat ketahanan ekonomi saat maupun setelah pandemi virus corona.