Labuan Bajo (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf RI) menggelar rapat koordinasi terkait percepatan pengembangan Destinasi Super Prioritas (DSP) Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
"Kami mengevaluasi apa saja yang telah selesai dikerjakan untuk DSP dan menyiapkan strategi untuk keberlanjutan pekerjaan tersebut," kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf RI Vinsensius Jemadu di Labuan Bajo, Rabu, (19/1).
Dalam rapat koordinasi bersama para pemangku kepentingan di Labuan Bajo tersebut, pemerintah menekankan pentingnya menyiapkan eksis strategi untuk pekerjaan yang sudah dibangun. Item pekerjaan tersebut tidak boleh dilepas begitu saja, melainkan adanya keberlanjutan pemanfaatan operasionalisasi, baik oleh pemerintah daerah, BUMD, maupun pihak lain.
Selain membahas tentang percepatan DSP, rapat tersebut juga membicarakan persiapan Labuan Bajo untuk menyambut G-20 nanti.
Vinsensius ingin memastikan kesiapan Labuan Bajo menyambut para tamu acara sampingan (side event) pertemuan internasional tersebut.
Dia berharap, tantangan pengembangan Labuan Bajo dapat menjadi contoh bagi pengembangan DSP lainnya yang akan dibangun oleh pemerintah.
Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores Shana Fatina menambahkan akan menyiapkan Labuan Bajo sebagai destinasi berkualitas, berkelas dunia, dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, Shana menyebut perlunya kerja lintas kementerian dan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten, serta unsur pentahelix lain seperti akademisi dan media.
Baca juga: Petani Manggarai siap wujudkan wisata Kopi dukung DSP Labuan Bajo
Komitmen pembangunan Labuan Bajo tidak boleh hanya digaungkan sebagai slogan belaka, melainkan adanya kerja dan upaya bersama untuk membangun Labuan Bajo.
Baca juga: Pemerintah Manggarai Barat wajibkan pemutaran instrumen musik tradisional
"Kiranya masyarakat juga membantu dan mendukung untuk mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi kelas dunia," ucap Shana.
"Kami mengevaluasi apa saja yang telah selesai dikerjakan untuk DSP dan menyiapkan strategi untuk keberlanjutan pekerjaan tersebut," kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf RI Vinsensius Jemadu di Labuan Bajo, Rabu, (19/1).
Dalam rapat koordinasi bersama para pemangku kepentingan di Labuan Bajo tersebut, pemerintah menekankan pentingnya menyiapkan eksis strategi untuk pekerjaan yang sudah dibangun. Item pekerjaan tersebut tidak boleh dilepas begitu saja, melainkan adanya keberlanjutan pemanfaatan operasionalisasi, baik oleh pemerintah daerah, BUMD, maupun pihak lain.
Selain membahas tentang percepatan DSP, rapat tersebut juga membicarakan persiapan Labuan Bajo untuk menyambut G-20 nanti.
Vinsensius ingin memastikan kesiapan Labuan Bajo menyambut para tamu acara sampingan (side event) pertemuan internasional tersebut.
Dia berharap, tantangan pengembangan Labuan Bajo dapat menjadi contoh bagi pengembangan DSP lainnya yang akan dibangun oleh pemerintah.
Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores Shana Fatina menambahkan akan menyiapkan Labuan Bajo sebagai destinasi berkualitas, berkelas dunia, dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, Shana menyebut perlunya kerja lintas kementerian dan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten, serta unsur pentahelix lain seperti akademisi dan media.
Baca juga: Petani Manggarai siap wujudkan wisata Kopi dukung DSP Labuan Bajo
Komitmen pembangunan Labuan Bajo tidak boleh hanya digaungkan sebagai slogan belaka, melainkan adanya kerja dan upaya bersama untuk membangun Labuan Bajo.
Baca juga: Pemerintah Manggarai Barat wajibkan pemutaran instrumen musik tradisional
"Kiranya masyarakat juga membantu dan mendukung untuk mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi kelas dunia," ucap Shana.