Labuan Bajo (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Manggarai Barat menjelaskan sejumlah fakta terkait korban dan kronologi ledakan tabung minyak tanah di salah satu tempat usaha milik warga Labuan Bajo yang viral pada Sabtu lalu.
"Peristiwa tersebut mengakibatkan empat orang mengalami luka bakar, salah satunya anak dibawah lima tahun. Ledakan tersebut diduga adanya kebocoran pada tabung minyak tanah," kata Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Senin, (24/1).
Identitas korban ledakan yang berhasil dihimpun oleh pihaknya yakni Supriyadi (32) asal Bogor, Jawa Barat; Sutiono (43) asal Prijek, Jawa Timur; dan Mohammad Alimin (35) asal Kompleks PDAM, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo. Sedangkan salah satu korban Muhammad Farzan Al Fatih (3) merupakan anak dari saudara Muhammad Alimin.
Felli menjelaskan pihaknya telah mengambil keterangan sejumlah pihak maupun masyarakat di sekitar lokasi terkait kronologi kejadian tersebut. Video viral ledakan tersebut terekam kamera CCTV milik Toko Alfamart di Gang Pengadilan, Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Salah seorang korban bernama Sutiono (43) membeberkan melihat adanya kobaran api di tanah saat dia sedang bekerja di Warung Djanoko, tepat di sebelah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Korban pun berinisiatif ingin membantu memadamkan api pada tabung minyak tanah, serta mencari sumber api tersebut.
Namun saat korban hendak mengecek sumber api, dalam waktu yang bersamaan tabung minyak tanah yang digunakan untuk menggoreng dagangan meledak.
Pasca kejadian tersebut, dia bersama tiga orang lainnya langsung dilarikan oleh pihak keluarga ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo untuk mendapatkan perawatan.
Namun, korban bernama Supriyadi (32) yang merupakan pemilik lapak hingga saat ini belum sadarkan diri dan masih dirawat di rumah sakit karena mengalami luka bakar pada sekujur tubuhnya.
Selanjutnya korban atas nama Sutiono (43) mengalami luka bakar di bagian tangan sebelah kiri dan kanan, kaki sebelah kiri dan kanan, dan terkena tumpahan minyak panas di wajah. Korban atas nama Mohammad Alimin (35) mengalami luka bakar pada tangan sebelah kiri; sedangkan korban atas nama Muhammad Farzan Al Fatih (3) mengalami luka bakar pada bagian dahi sebelah kiri dan bagian tangan kiri dan kanan.
Berkaitan dengan peristiwa tersebut, Felli Hermanto mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan terprovokasi. Dia menjamin wilayah hukum Polres Manggarai Barat tetap aman dan kondusif.
Dia juga mengingatkan para pemilik warung, kafe, maupun restoran agar selalu memerhatikan peralatan yang digunakan untuk memasak sehingga tidak terulang kembali kejadian serupa.
Dalam kesempatan yang sama, Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat Iptu Yoga Dharma Susanto menyampaikan pihaknya akan memanggil pemilik lapak untuk diambil keterangannya terkait kejadian tersebut.
Mereka pun masih menunggu proses pemulihan pemilik lapak tersebut.
Baca juga: Polres Mabar bantu warga terdampak angin kencang
Baca juga: Polres Mabar beri 616 dosis vaksin COVID-19 bagi pelajar
"Peristiwa tersebut mengakibatkan empat orang mengalami luka bakar, salah satunya anak dibawah lima tahun. Ledakan tersebut diduga adanya kebocoran pada tabung minyak tanah," kata Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Senin, (24/1).
Identitas korban ledakan yang berhasil dihimpun oleh pihaknya yakni Supriyadi (32) asal Bogor, Jawa Barat; Sutiono (43) asal Prijek, Jawa Timur; dan Mohammad Alimin (35) asal Kompleks PDAM, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo. Sedangkan salah satu korban Muhammad Farzan Al Fatih (3) merupakan anak dari saudara Muhammad Alimin.
Felli menjelaskan pihaknya telah mengambil keterangan sejumlah pihak maupun masyarakat di sekitar lokasi terkait kronologi kejadian tersebut. Video viral ledakan tersebut terekam kamera CCTV milik Toko Alfamart di Gang Pengadilan, Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Salah seorang korban bernama Sutiono (43) membeberkan melihat adanya kobaran api di tanah saat dia sedang bekerja di Warung Djanoko, tepat di sebelah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Korban pun berinisiatif ingin membantu memadamkan api pada tabung minyak tanah, serta mencari sumber api tersebut.
Namun saat korban hendak mengecek sumber api, dalam waktu yang bersamaan tabung minyak tanah yang digunakan untuk menggoreng dagangan meledak.
Pasca kejadian tersebut, dia bersama tiga orang lainnya langsung dilarikan oleh pihak keluarga ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo untuk mendapatkan perawatan.
Namun, korban bernama Supriyadi (32) yang merupakan pemilik lapak hingga saat ini belum sadarkan diri dan masih dirawat di rumah sakit karena mengalami luka bakar pada sekujur tubuhnya.
Selanjutnya korban atas nama Sutiono (43) mengalami luka bakar di bagian tangan sebelah kiri dan kanan, kaki sebelah kiri dan kanan, dan terkena tumpahan minyak panas di wajah. Korban atas nama Mohammad Alimin (35) mengalami luka bakar pada tangan sebelah kiri; sedangkan korban atas nama Muhammad Farzan Al Fatih (3) mengalami luka bakar pada bagian dahi sebelah kiri dan bagian tangan kiri dan kanan.
Berkaitan dengan peristiwa tersebut, Felli Hermanto mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan terprovokasi. Dia menjamin wilayah hukum Polres Manggarai Barat tetap aman dan kondusif.
Dia juga mengingatkan para pemilik warung, kafe, maupun restoran agar selalu memerhatikan peralatan yang digunakan untuk memasak sehingga tidak terulang kembali kejadian serupa.
Dalam kesempatan yang sama, Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat Iptu Yoga Dharma Susanto menyampaikan pihaknya akan memanggil pemilik lapak untuk diambil keterangannya terkait kejadian tersebut.
Mereka pun masih menunggu proses pemulihan pemilik lapak tersebut.
Baca juga: Polres Mabar bantu warga terdampak angin kencang
Baca juga: Polres Mabar beri 616 dosis vaksin COVID-19 bagi pelajar