Kupang (AntaraNews NTT) - Salah satu anak buah kapal (ABK) KM Rangga Pratama-7 yang hilang kontak sejak 8 Juni 2018, dilaporkan masih hidup dan berada di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT).  
     
"ABK yang bernama Petrus Bulu ternyata berada dengan keluarga di Desa Loko Ry. Kemungkinan KTP sementaranya tertinggal di Bali dan dipakai Maksi Ana Menja untuk menjadi ABK pada KM Rangga Pratama-7," kata  Kepala Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Nusa Tenggara Timur Muhammad Saleh Goro kepada Antara, di Kupang, Sabtu (7/7).
     
Dia mengatakan, keberadaan Petrus Bulu yang namanya berada dalam daftar ABK Rangga Pratama-7 itu diketahui setelah pihaknya melakukan penelusuran terhadap para ABK KM Rangga Pratama asal NTT.
     
Menurut dia, DKP NTT telah melakukan komunikasi dengan keluarga para ABK tersebut, dan para keluarga di Pulau Sumba juga sudah mengetahui bahwa anak-anak mereka belum ditemukan sejak kapal hilang kontak.
     
"Keluarga tetap berharap, anak-anak mereka bisa ditemukan dalam keadaan selamat untuk kembali bergabung bersama keluarga," katanya mengutip pesan keluarga ABK.

Baca juga: DKP: Enam nelayan NTT di Kapal Rangga   
 
Mengenai jumlah ABK asal NTT, dia mengatakan, sampai saat ini masih berjumlah enam orang dari 15 ABK yang berada di KM Rangga Pratama.
     
Ke-enam nelayan asal NTT itu adalah Anderias Bulu beralamat di Gollu Sapi RT 004 RW 002 Desa Loko Ry, Kecamatan Tana Righu, Kabupaten Sumba Barat.    
     
Raben Saingu Wela, beralamat di Karendi RT 010 RW 005 Desa Susu Wendewa, Kecamatan Mamboro, Kabupaten Sumba Tengah. 
     
Khusus untuk Petrus Bulu asal Sumba Barat, Desa Loko Ry Kecamatan Tana Righu, yang namanya ada dalam daftar ternyata masih ada bersama keluarga di Sumba.
     
Identitas berupa KTP sementara atas nama Petrus Bulu saja yang digunakan Maksi Ana Menja. ABK lainnya adalah Demiyanus Helu Ngara, Ruben Hina
 dan Fandy Apriyanto Bulu. Semuanya berasal dari Pulau Sumba.
     
Laporan sementara ini diperoleh setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan DKP Kabupaten Sumba Barat, UPTD Perikanan Pulau Kaledupa DKP Kabuopaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara dan Corps Pengawas Perikanan Ditjen PSDKP KKP RI. 

Baca juga: Identitas nelayan NTT ditemukan dibangkai kapal Rangga

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2025