Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mendapatkan alokasi anggaran senilai Rp5 miliar untuk memperbaiki jembatan penghubung Waiwerang-Waiburak, Pulau Adonara, yang rusak akibat badai siklon tropis Seroja.
"Dukungan anggaran ini dialokasikan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk pembangunan kembali jembatan Waiwerang-Waiburak pada 2022 ini," kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (14/2).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan pembangunan infrastruktur jembatan di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur yang rusak akibat badai siklon tropis Seroja yang melanda NTT pada April 2021 lalu.
Agustinus menjelaskan dukungan anggaran untuk pembangunan jembatan itu menjawab usulan dari pemerintah daerah setempat beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan jembatan yang rusak merupakan akses penghubung utama antara Kota Waiwerang dengan Waiburak serta daerah lain di Pulau Adonara bagian timur dan selatan.
Jembatan tersebut, kata dia rusak akibat banjir bandang saat badai Seroja yang melanda permukiman warga di Waiwerang dan Waiburak yang juga menelan sejumlah korban jiwa.
Setelah peristiwa itu, kata dia pihak TNI pun langsung membangun jembatan darurat atau jembatan tempur yang masih digunakan warga hingga saat ini.
Baca juga: Pemkab Kupang distribusi bantuan korban Seroja senilai Rp229 miliar
Meskipun demikian, ukuran jembatan dengan lebar yang relatif kecil tidak efektif untuk lalu lintas kendaraan sehingga pemerintah daerah segera membangun kembali secara permanen.
Baca juga: KM Cantika dievakuasi setelah 7 bulan terdampar akibat Badai Seroja
Agustinus mengatakan selain jembatan, pemerintah daerah setempat juga mendapat dukungan anggaran untuk pembangunan jalan yang menghubungkan Tobilota-Waiwerang-Sagu.
"Sementara itu untuk beberapa jalur jalan lain di Pulau Adonara masih menunggu tahap penganggaran berikut dari BNPB," katanya.
"Dukungan anggaran ini dialokasikan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk pembangunan kembali jembatan Waiwerang-Waiburak pada 2022 ini," kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (14/2).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan pembangunan infrastruktur jembatan di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur yang rusak akibat badai siklon tropis Seroja yang melanda NTT pada April 2021 lalu.
Agustinus menjelaskan dukungan anggaran untuk pembangunan jembatan itu menjawab usulan dari pemerintah daerah setempat beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan jembatan yang rusak merupakan akses penghubung utama antara Kota Waiwerang dengan Waiburak serta daerah lain di Pulau Adonara bagian timur dan selatan.
Jembatan tersebut, kata dia rusak akibat banjir bandang saat badai Seroja yang melanda permukiman warga di Waiwerang dan Waiburak yang juga menelan sejumlah korban jiwa.
Setelah peristiwa itu, kata dia pihak TNI pun langsung membangun jembatan darurat atau jembatan tempur yang masih digunakan warga hingga saat ini.
Baca juga: Pemkab Kupang distribusi bantuan korban Seroja senilai Rp229 miliar
Meskipun demikian, ukuran jembatan dengan lebar yang relatif kecil tidak efektif untuk lalu lintas kendaraan sehingga pemerintah daerah segera membangun kembali secara permanen.
Baca juga: KM Cantika dievakuasi setelah 7 bulan terdampar akibat Badai Seroja
Agustinus mengatakan selain jembatan, pemerintah daerah setempat juga mendapat dukungan anggaran untuk pembangunan jalan yang menghubungkan Tobilota-Waiwerang-Sagu.
"Sementara itu untuk beberapa jalur jalan lain di Pulau Adonara masih menunggu tahap penganggaran berikut dari BNPB," katanya.