Waingapu (ANTARA) - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mengajak media massa di Nusa Tenggara Timur (NTT) agar memperkuat pemberitaan terkait potensi lokal, untuk membantu pemerintah daerah dan masyarakat keluar dari ketertinggalan daerah.
"Potensi lokal perlu diekspos sekencang-kencangnya agar daerah-daerah tertinggal keluar dari zona ketertinggalannya," kata Komisioner KPI Pusat Nuning Rodiyah, saat hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Press Camp di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Rabu, (23/2).
Media massa memberikan informasi dan edukasi bagi masyarakat untuk bergerak keluar dari ketertinggalan, melalui pengembangan potensi lokal, katanya, dalam kegiatan bertema "Lokalitas Indonesia: Inspirasi Konten Media Multiplatform".
Nuning mencontohkan potensi lokal, seperti yang dimiliki Kabupaten Sumba Timur, berupa pariwisata yang eksotis yang perlu diberitakan secara masif untuk menarik kunjungan wisatawan.
Dengan kunjungan wisatawan yang meningkat, kata dia, maka akan membawa dampak bagi perkembangan ekonomi di daerah itu.
Ia mengatakan dukungan media massa sangat penting karena di sisi lain, jika mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 terdapat 62 daerah tertinggal di Tanah Air, salah satunya Kabupaten Sumba Timur.
"Teman-teman media memiliki tanggung jawab besar untuk bersama-sama melakukan penguatan agar daerah-daerah tertinggal bisa keluar dari zona ketertinggalan," katanya.
Di wilayah Sumba Timur, kata dia, juga masih ada sekitar 20 titik wilayah yang belum terjangkau jaringan internet (blank spot), sehingga ruang-ruang yang kosong ini perlu diisi media massa lokal untuk menyampaikan berbagai informasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Kominfo dorong penegakan hukum yang adil dalam kasus pelecehan di KPI
Dengan demikian, katanya, akses terhadap informasi yang selama ini dikeluhkan masyarakat atau menghambat pertumbuhan daerah, akan semakin teratasi.
Baca juga: Angga Sasongko setop kesepakatan dengan stasiun TV, ini penyebabnya
Kegiatan Pres Camp KPI menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Komisioner KPI Pusat Hardli Stefano Pariela, Pemimpin Redaksi Pos Kupang Hasyim Ashari dan Gaib Maruto (MNC Trijaya). Kegiatan itu diikuti puluhan wartawan dari media cetak, elektronik dan media daring yang berbasis di Sumba Timur maupun dari Kota Kupang.
"Potensi lokal perlu diekspos sekencang-kencangnya agar daerah-daerah tertinggal keluar dari zona ketertinggalannya," kata Komisioner KPI Pusat Nuning Rodiyah, saat hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Press Camp di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Rabu, (23/2).
Media massa memberikan informasi dan edukasi bagi masyarakat untuk bergerak keluar dari ketertinggalan, melalui pengembangan potensi lokal, katanya, dalam kegiatan bertema "Lokalitas Indonesia: Inspirasi Konten Media Multiplatform".
Nuning mencontohkan potensi lokal, seperti yang dimiliki Kabupaten Sumba Timur, berupa pariwisata yang eksotis yang perlu diberitakan secara masif untuk menarik kunjungan wisatawan.
Dengan kunjungan wisatawan yang meningkat, kata dia, maka akan membawa dampak bagi perkembangan ekonomi di daerah itu.
Ia mengatakan dukungan media massa sangat penting karena di sisi lain, jika mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 terdapat 62 daerah tertinggal di Tanah Air, salah satunya Kabupaten Sumba Timur.
"Teman-teman media memiliki tanggung jawab besar untuk bersama-sama melakukan penguatan agar daerah-daerah tertinggal bisa keluar dari zona ketertinggalan," katanya.
Di wilayah Sumba Timur, kata dia, juga masih ada sekitar 20 titik wilayah yang belum terjangkau jaringan internet (blank spot), sehingga ruang-ruang yang kosong ini perlu diisi media massa lokal untuk menyampaikan berbagai informasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Kominfo dorong penegakan hukum yang adil dalam kasus pelecehan di KPI
Dengan demikian, katanya, akses terhadap informasi yang selama ini dikeluhkan masyarakat atau menghambat pertumbuhan daerah, akan semakin teratasi.
Baca juga: Angga Sasongko setop kesepakatan dengan stasiun TV, ini penyebabnya
Kegiatan Pres Camp KPI menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Komisioner KPI Pusat Hardli Stefano Pariela, Pemimpin Redaksi Pos Kupang Hasyim Ashari dan Gaib Maruto (MNC Trijaya). Kegiatan itu diikuti puluhan wartawan dari media cetak, elektronik dan media daring yang berbasis di Sumba Timur maupun dari Kota Kupang.