Kupang (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat realisasi belanja negara di NTT pada Januari 2022 menembus hingga Rp1,5 triliun.
"Belanja APBN di NTT terus melanjutkan kerja kerasnya di 2022 dan pada Januari tercatat mencapai Rp1,5 triliun," kata Kepala Kantor Wilayah DJPB NTT Catur Ariyanto Widodo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu, (26/2).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD) di NTT memasuki tahun 2022.
Catur menjelaskan secara persentase, realisasi belanja negara mencapai Rp1,5 triliun setara 4,58 persen dari target belanja APBN.
Ia menjelaskan belanja Pemerintah Pusat sendiri tercatat mencapai sebesar Rp268,3 miliar yang didominasi belanja pegawai mencapai Rp172,9 miliar.
Catur mengatakan sejalan dengan arahan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait percepatan pelaksanaan program atau kegiatan di 2022 maka Wilayah DJPB NTT terus mendorong satuan kerja kementerian/lembaga untuk melakukan berbagai langkah strategis pelaksanaan anggaran.
Di antaranya, melakukan perbaikan perencanaan dengan memperbarui rencana penarikan setiap triwulan, mempercepat pelaksanaan program kegiatan atau proyek yang jadwalnya tidak terikat dan memiliki nilai perikatan di bawah Rp200 juta pada triwulan I.
Selain itu percepatan pelaksanaan pengadaan barang atau jasa sebelum tahun anggaran atau di awal tahun untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp200 juta, segera menetapkan penerima dana bantuan sosial dan bantuan pemerintah serta mempercepat penyalurannya.
Baca juga: Sri Mulyani bilang defisit APBN hingga Agustus capai 2,32 persen
"Kami juga mengevaluasi pelaksanaan anggaran triwulanan, menyusun review secara semesteran dan melakukan penilaian kualitas menggunakan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)," katanya.
Baca juga: Presiden minta sisir kembali APBN 2020, pangkas belanja tak penting
Catur menambahkan belanja negara di NTT diupayakan terus berakselerasi untuk memberikan manfaat optimal bagi masyarakat NTT di tengah situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
"Belanja APBN di NTT terus melanjutkan kerja kerasnya di 2022 dan pada Januari tercatat mencapai Rp1,5 triliun," kata Kepala Kantor Wilayah DJPB NTT Catur Ariyanto Widodo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu, (26/2).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD) di NTT memasuki tahun 2022.
Catur menjelaskan secara persentase, realisasi belanja negara mencapai Rp1,5 triliun setara 4,58 persen dari target belanja APBN.
Ia menjelaskan belanja Pemerintah Pusat sendiri tercatat mencapai sebesar Rp268,3 miliar yang didominasi belanja pegawai mencapai Rp172,9 miliar.
Catur mengatakan sejalan dengan arahan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait percepatan pelaksanaan program atau kegiatan di 2022 maka Wilayah DJPB NTT terus mendorong satuan kerja kementerian/lembaga untuk melakukan berbagai langkah strategis pelaksanaan anggaran.
Di antaranya, melakukan perbaikan perencanaan dengan memperbarui rencana penarikan setiap triwulan, mempercepat pelaksanaan program kegiatan atau proyek yang jadwalnya tidak terikat dan memiliki nilai perikatan di bawah Rp200 juta pada triwulan I.
Selain itu percepatan pelaksanaan pengadaan barang atau jasa sebelum tahun anggaran atau di awal tahun untuk pengadaan dengan nilai di atas Rp200 juta, segera menetapkan penerima dana bantuan sosial dan bantuan pemerintah serta mempercepat penyalurannya.
Baca juga: Sri Mulyani bilang defisit APBN hingga Agustus capai 2,32 persen
"Kami juga mengevaluasi pelaksanaan anggaran triwulanan, menyusun review secara semesteran dan melakukan penilaian kualitas menggunakan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)," katanya.
Baca juga: Presiden minta sisir kembali APBN 2020, pangkas belanja tak penting
Catur menambahkan belanja negara di NTT diupayakan terus berakselerasi untuk memberikan manfaat optimal bagi masyarakat NTT di tengah situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.