Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama dengan Asia Water Council (AWC) akan menjadi tuan rumah acara The 2nd Asia International Water Week (AIWW) pada 14 - 16 Maret 2022 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Konferensi AIWW tersebut merupakan rangkaian acara G20 yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia sekaligus persiapan Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 pada 2024.
"AIWW ke-2 akan menjadi kesempatan besar bagi kami untuk menunjukkan bagaimana solusi praktis dicapai dengan menggunakan teknologi terbaru maupun partisipasi publik menyelesaikan masalah air di Asia demi mencapai Sustainable Development Goals (SDG's) serta menyuarakan pesan kepada dunia", kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulyono dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (13/3).
Baca juga: Kemlu RI-Imigrasi Labuan Bajo bahas kesiapan personel sambut ASEAN SUMMIT 2023
Wakil Presiden Ma'ruf Amin direncanakan membuka upacara pembukaan The 2nd AIWW bersama dengan Presiden Asia Water Council, Jae-hyeon Park, sementara pernyataan kunci akan disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Ki-Moon Ban.
AIWW diadakan untuk mengatasi urgensi pemecahan masalah air, mencari peluang potensial proyek air, memperkuat kemitraan publik-swasta serta mempercepat aksi air secara global.
The 2nd AIWW mengundang para menteri dari beberapa negara, pemimpin lembaga publik dan perusahaan air, pakar dan pembuat undang-undang untuk berbagi praktik terbaik dan pembelajaran, kebijakan air inovatif dan solusi teknis dengan tema Sustainable, Clean, and Sufficient Water for All.
Tema tersebut dinilai efektif untuk mengatasi masalah air dengan mencerminkan dampak COVID-19 di seluruh program Asia to World Statement, Asia Water Issue dan Water Project Business Forum.
" Asia to World Statement merupakan komitmen berbagai organisasi air di Asia yang dilandasi kesamaan persepsi tentang air sebagai sumber daya manusia yang kritis dan terbatas. Komitmen tersebut terdiri dari pesan kunci setiap negara dan organisasi untuk meningkatkan kesejahteraan air di negara tersebut.
Dalam The 2nd AIWW juga akan dibahas Smart-Eco City di Ibu Kota Baru Indonesia serta hubungan antara The 2nd AIWW dan The 9th Word Water Forum pada sesi Penary Session. Konferensi ini juga menyajikan Special Session dalam 8 tema yang berbeda serta pameran.
Baca juga: Kapolda pastikan keamanan di Labuan Bajo jelang AIWW
Pada 2017, sebanyak 15.500 peserta dari 60 negara menghadiri The 1st AIWW yang dihadiri oleh para menteri, pemimpin lembaga publik dan perusahaan air dan anggota parlemen.
AWC berperan sebagai organisasi air yang komprehensif melalui penyampaian Asia to World Statement, berisi 12 komitmen untuk mengambil tindakan mengatasi persoalan air, mengembangkan proyek air berbasis permintaan kerja sama dengan bank pembangunan multilateral dan lembaga keuangan global, serta mengatasi tantangan air di Asia dari pendekatan teknis.
Konferensi AIWW tersebut merupakan rangkaian acara G20 yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia sekaligus persiapan Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 pada 2024.
"AIWW ke-2 akan menjadi kesempatan besar bagi kami untuk menunjukkan bagaimana solusi praktis dicapai dengan menggunakan teknologi terbaru maupun partisipasi publik menyelesaikan masalah air di Asia demi mencapai Sustainable Development Goals (SDG's) serta menyuarakan pesan kepada dunia", kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulyono dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (13/3).
Baca juga: Kemlu RI-Imigrasi Labuan Bajo bahas kesiapan personel sambut ASEAN SUMMIT 2023
Wakil Presiden Ma'ruf Amin direncanakan membuka upacara pembukaan The 2nd AIWW bersama dengan Presiden Asia Water Council, Jae-hyeon Park, sementara pernyataan kunci akan disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Ki-Moon Ban.
AIWW diadakan untuk mengatasi urgensi pemecahan masalah air, mencari peluang potensial proyek air, memperkuat kemitraan publik-swasta serta mempercepat aksi air secara global.
The 2nd AIWW mengundang para menteri dari beberapa negara, pemimpin lembaga publik dan perusahaan air, pakar dan pembuat undang-undang untuk berbagi praktik terbaik dan pembelajaran, kebijakan air inovatif dan solusi teknis dengan tema Sustainable, Clean, and Sufficient Water for All.
Tema tersebut dinilai efektif untuk mengatasi masalah air dengan mencerminkan dampak COVID-19 di seluruh program Asia to World Statement, Asia Water Issue dan Water Project Business Forum.
" Asia to World Statement merupakan komitmen berbagai organisasi air di Asia yang dilandasi kesamaan persepsi tentang air sebagai sumber daya manusia yang kritis dan terbatas. Komitmen tersebut terdiri dari pesan kunci setiap negara dan organisasi untuk meningkatkan kesejahteraan air di negara tersebut.
Dalam The 2nd AIWW juga akan dibahas Smart-Eco City di Ibu Kota Baru Indonesia serta hubungan antara The 2nd AIWW dan The 9th Word Water Forum pada sesi Penary Session. Konferensi ini juga menyajikan Special Session dalam 8 tema yang berbeda serta pameran.
Baca juga: Kapolda pastikan keamanan di Labuan Bajo jelang AIWW
Pada 2017, sebanyak 15.500 peserta dari 60 negara menghadiri The 1st AIWW yang dihadiri oleh para menteri, pemimpin lembaga publik dan perusahaan air dan anggota parlemen.
AWC berperan sebagai organisasi air yang komprehensif melalui penyampaian Asia to World Statement, berisi 12 komitmen untuk mengambil tindakan mengatasi persoalan air, mengembangkan proyek air berbasis permintaan kerja sama dengan bank pembangunan multilateral dan lembaga keuangan global, serta mengatasi tantangan air di Asia dari pendekatan teknis.