Kupang (AntaraNews NTT) - PT PLN (Persero) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat sebanyak 554 desa di Pulau Flores dan sekitarnya belum dialiri listrik dari total 1.610 desa yang menyebar di Nusa Bunga--sebutan khas Pulau Flores.
"Di daratan Flores dan sekitarnya masih ada 554 desa yang harus dilistriki, terutama di wilayah barat seperti Kabupaten Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat," kata Direktur Regional Jawa Timur-Bali-Nusa Tenggara, Djoko R Abumanan melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Kupang, Rabu (25/7).
Menurutnya, proyek melistriki ratusan desa itu menjadi tantangan yang cukup besar bagi PLN, sehingga diperlukan adanya pengawasan ekstra atau lebih intensif.
Untuk itu, lanjutnya, PLN sudah membentuk unit pelaksana proyek ketenagalistrikan (UP2K) baru yang berkantor di Ruteng, Kabupaten Manggarai, diresmikan pada Selasa (24/7), agar fokus dalam pengawasan dan percepatan pembangunan kelistrikan.
"Unit baru ini dibentuk dalam rangka mempercepat proyek melistriki desa-desa di NTT. Sebelumnya hanya ada satu unit pelaksana yaitu di Kuanino, Kota Kupang. Semoga dengan ekspansi ke Flores ini progresnya bisa lebih cepat," katanya.
Baca juga: Semua Desa di NTT Berlistrik Pada 2019
Ia menjelaskan, lingkup kerja unit pelaksana baru itu mencakup wilayah Pulau Flores, Pulau Solor, Pulau, Adonara, Pulau Lembata dan pulau-pulau kecil di sekitar Kabupaten Sikka dan Kabupaten Manggarai Barat.
Ia berharap, unit pelaksana baru ini secepatnya dilengkapi dengan fasilitas, administrasi, dan visual manajemennya sehingga segera berjalan dengan efektif.
Djoko menambahkan, PLN akan terus menggenjot proyek melistriki desa-desa di provinsi berbasiskan kepulauan ini dengan target lebih dari 1.100 desa.
PLN telah melakukan penandatanganan dengan pelaksana proyek (vendor) sejak Juli 2017 dengan kontrak pada tahap pertama sebanyak 600 desa. "Sementara sisa lebih dari 500 desa lainnya akan dikerjakan pada tahap kedua, sekarang masih tahapan survei dan lelang,, " katanya.
Baca juga: PLN Bangun Listrik di 1.206 desa
"Di daratan Flores dan sekitarnya masih ada 554 desa yang harus dilistriki, terutama di wilayah barat seperti Kabupaten Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat," kata Direktur Regional Jawa Timur-Bali-Nusa Tenggara, Djoko R Abumanan melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Kupang, Rabu (25/7).
Menurutnya, proyek melistriki ratusan desa itu menjadi tantangan yang cukup besar bagi PLN, sehingga diperlukan adanya pengawasan ekstra atau lebih intensif.
Untuk itu, lanjutnya, PLN sudah membentuk unit pelaksana proyek ketenagalistrikan (UP2K) baru yang berkantor di Ruteng, Kabupaten Manggarai, diresmikan pada Selasa (24/7), agar fokus dalam pengawasan dan percepatan pembangunan kelistrikan.
"Unit baru ini dibentuk dalam rangka mempercepat proyek melistriki desa-desa di NTT. Sebelumnya hanya ada satu unit pelaksana yaitu di Kuanino, Kota Kupang. Semoga dengan ekspansi ke Flores ini progresnya bisa lebih cepat," katanya.
Baca juga: Semua Desa di NTT Berlistrik Pada 2019
Ia menjelaskan, lingkup kerja unit pelaksana baru itu mencakup wilayah Pulau Flores, Pulau Solor, Pulau, Adonara, Pulau Lembata dan pulau-pulau kecil di sekitar Kabupaten Sikka dan Kabupaten Manggarai Barat.
Ia berharap, unit pelaksana baru ini secepatnya dilengkapi dengan fasilitas, administrasi, dan visual manajemennya sehingga segera berjalan dengan efektif.
Djoko menambahkan, PLN akan terus menggenjot proyek melistriki desa-desa di provinsi berbasiskan kepulauan ini dengan target lebih dari 1.100 desa.
PLN telah melakukan penandatanganan dengan pelaksana proyek (vendor) sejak Juli 2017 dengan kontrak pada tahap pertama sebanyak 600 desa. "Sementara sisa lebih dari 500 desa lainnya akan dikerjakan pada tahap kedua, sekarang masih tahapan survei dan lelang,, " katanya.
Baca juga: PLN Bangun Listrik di 1.206 desa