Kupang (AntaraNews NTT) - Harga ayam broiler di sejumlah pasar tradisional di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mengalami kenaikan yang cukup signifikan hingga mencapai Rp120.000/ekor, akibat kurangnya pasokan dari para peternak ayam.
Lius, salah seorang pedagang ayam broiler yang ditemui Antara di Pasar Naikoten Kupang, Rabu (25/7) mengakui harga ayam broiler saat ini sudah mencapai Rp120.000/ekor.
"Pekan kemarin harga ayam broiler di Kota Kupang hanya berkisar antara Rp70.000 hingga Rp75.000 per ekor, namun dalam beberapa hari ini mengalami kenaikan hingga Rp120.000 per ekor," katanya.
Lius mengaku bahwa kenaikan harga ayam broiler atau lebih populer dengan sebutan ayam pedaging itu, akibat kurangnya pasokan ayam dari para peternak.
Menurut dia, hal itu dikarenakan ada beberapa peternak ayam juga yang belum memanen hasil ternaknya sehingga tidak bisa pasok ayam ke sejumlah pasar di Kota Kasih itu.
Baca juga: Harga daging ayam mulai bergerak naik
Sementara itu berbeda dengan harga di pasaran, harga ayam pedaging di beberapa pedagang ayam pinggir jalan di Kecamatan Alak, Kota Kupang mengaku bahwa harga ayam yang dimiliki masih berkisar dari Rp70.000-Rp75.000 tergantung besar dan kecilnya ayam.
"Ayam-ayam ini masih harga yang lama. Karena ayam-ayam ini sisa pasokan yang belum habis terjual," kata Abdul, salah seorag warga Alak yang menjual ayam pedaging tersebut.
Ia mengaku permintaan ayam memang kecil dalam beberapa pekan terakhir ini. Abdul mengkhawatirkan jika harga ayam yang dijualnya melonjak seperti di sejumlah pasar, dikhawatirkan ayam-ayam yang dijualnya tak akan laku.
Sementara itu penjualan ayam kampung di pasar Naikoten juga mengalami kenaikan dari harga yang semula Rp80.000 per ekor kini menjadi Rp150.000 per ekor.
Baca juga: Harga ayam potong di Kupang naik
Lius, salah seorang pedagang ayam broiler yang ditemui Antara di Pasar Naikoten Kupang, Rabu (25/7) mengakui harga ayam broiler saat ini sudah mencapai Rp120.000/ekor.
"Pekan kemarin harga ayam broiler di Kota Kupang hanya berkisar antara Rp70.000 hingga Rp75.000 per ekor, namun dalam beberapa hari ini mengalami kenaikan hingga Rp120.000 per ekor," katanya.
Lius mengaku bahwa kenaikan harga ayam broiler atau lebih populer dengan sebutan ayam pedaging itu, akibat kurangnya pasokan ayam dari para peternak.
Menurut dia, hal itu dikarenakan ada beberapa peternak ayam juga yang belum memanen hasil ternaknya sehingga tidak bisa pasok ayam ke sejumlah pasar di Kota Kasih itu.
Baca juga: Harga daging ayam mulai bergerak naik
Sementara itu berbeda dengan harga di pasaran, harga ayam pedaging di beberapa pedagang ayam pinggir jalan di Kecamatan Alak, Kota Kupang mengaku bahwa harga ayam yang dimiliki masih berkisar dari Rp70.000-Rp75.000 tergantung besar dan kecilnya ayam.
"Ayam-ayam ini masih harga yang lama. Karena ayam-ayam ini sisa pasokan yang belum habis terjual," kata Abdul, salah seorag warga Alak yang menjual ayam pedaging tersebut.
Ia mengaku permintaan ayam memang kecil dalam beberapa pekan terakhir ini. Abdul mengkhawatirkan jika harga ayam yang dijualnya melonjak seperti di sejumlah pasar, dikhawatirkan ayam-ayam yang dijualnya tak akan laku.
Sementara itu penjualan ayam kampung di pasar Naikoten juga mengalami kenaikan dari harga yang semula Rp80.000 per ekor kini menjadi Rp150.000 per ekor.
Baca juga: Harga ayam potong di Kupang naik