Kupang (AntaraNews NTT) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kupang mencatat, umumnya wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) diprakirakan memiliki peluang hujan antara 0-20 mm.
"Berdasarkan peta prakiraan peluang curah hujan dasarian III Juli 2018, diketaui bahwa pada umummnya willayah NTT diprakirakan memiliki peluang curah hujan 0-20 mm," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Apolinaris Geru di Kupang, Kamis (26/7) terkait peluang hujan di NTT.
Sedangkan di sebagian besar Kabupaten Malaka, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat diprakirakan berpeluang hujan berkisar antara 21-50 mm sebesar 40-80 persen.
Sementara itu, hasil monitoring Hari Tanpa Hujan berturut-turut (HTH) dasarian II Juli 2018, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umummnya bervariasi.
Beberapa wilayah mengalami kategori hari hujan, tetapi juga terdapat beberapa wilayah yang mengalami hari tanpa hujan dengan kategori sangat pendek (1-5) hari hinnga kekeringan ekstrem (>60) hari).
Baca juga: Lima kota di NTT berpotensi hujan
Wilayah yang mengalami hari tanpa hujan dengan kategori kekeringan ekstrem (>60 hari), yaitu wilayah Kabupaten Manggarai Timur (sekitar Dampek/Lambaleda).
Selain di Kabupaten Sikka (sekitar Stamet Maumere), Kabupaten Lembata (sekitar Wairiang ), Kabupaten Sumba Timur (sekitar Stamet Waingapu, Melolo, Lambanapu dan Kamanggih).
Selain itu, Kota Kupang (sekitar Stamet El Tari, Sikumana, Bakunase dan Oepoi) dan Kabupaten Kupang (sekitar Oekabiti, Lelogama dan Sulamu), katanya menjelaskan.
Khusus mengenai curah hujan, dia mengatakan hasil aalisis curah hujan dasarian II Juli 2018, pada umummnya wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami curah hujan dengan kategori rendah (0-50 mm). Kecuali sebagian kecil Kabupaten Ende mengalami curah hujan dengan kategori Menengah (51-150 mm), katanya.
Baca juga: 10 kabupaten di NTT alami kekeringan ekstrem
"Berdasarkan peta prakiraan peluang curah hujan dasarian III Juli 2018, diketaui bahwa pada umummnya willayah NTT diprakirakan memiliki peluang curah hujan 0-20 mm," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Apolinaris Geru di Kupang, Kamis (26/7) terkait peluang hujan di NTT.
Sedangkan di sebagian besar Kabupaten Malaka, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat diprakirakan berpeluang hujan berkisar antara 21-50 mm sebesar 40-80 persen.
Sementara itu, hasil monitoring Hari Tanpa Hujan berturut-turut (HTH) dasarian II Juli 2018, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umummnya bervariasi.
Beberapa wilayah mengalami kategori hari hujan, tetapi juga terdapat beberapa wilayah yang mengalami hari tanpa hujan dengan kategori sangat pendek (1-5) hari hinnga kekeringan ekstrem (>60) hari).
Baca juga: Lima kota di NTT berpotensi hujan
Wilayah yang mengalami hari tanpa hujan dengan kategori kekeringan ekstrem (>60 hari), yaitu wilayah Kabupaten Manggarai Timur (sekitar Dampek/Lambaleda).
Selain di Kabupaten Sikka (sekitar Stamet Maumere), Kabupaten Lembata (sekitar Wairiang ), Kabupaten Sumba Timur (sekitar Stamet Waingapu, Melolo, Lambanapu dan Kamanggih).
Selain itu, Kota Kupang (sekitar Stamet El Tari, Sikumana, Bakunase dan Oepoi) dan Kabupaten Kupang (sekitar Oekabiti, Lelogama dan Sulamu), katanya menjelaskan.
Khusus mengenai curah hujan, dia mengatakan hasil aalisis curah hujan dasarian II Juli 2018, pada umummnya wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami curah hujan dengan kategori rendah (0-50 mm). Kecuali sebagian kecil Kabupaten Ende mengalami curah hujan dengan kategori Menengah (51-150 mm), katanya.
Baca juga: 10 kabupaten di NTT alami kekeringan ekstrem