Kupang (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menerima aduan dari masyarakat bahwa dana tunggu tahap dua bagi korban bencana siklon tropis Seroja di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur yang terdampak berat belum cair.

"Saya sudah diskusikan dengan Wali Kota Kupang untuk proses pencairannya. Ini hanya hal teknis saja," katanya saat meninjau hunian tetap (huntap) untuk korban bencana Badai Siklon Tropis Seroja di Kota Kupang, Rabu, (23/3).

Ketika ditanyai terkait dengan masukan serta temuan yang ditemukan saat melaksanakan kunjungan kerja ke Ibu Kota Provinsi NTT itu, ia mengatakan bahwa walaupun dana tunggu tahap dua belum juga cair namun, dana tunggu untuk korban bencana Seroja yang tidak direlokasi sudah cair.

"Tinggal dievaluasi dan dipastikan apakah korban berhak atau tidak, nanti di cek ulang, baru diserahkan,” kata Muhadjir Effendy..

Sementara itu Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha memproses pencairan dana tunggu tahap dua tersebut.

Untuk tahap dua, sendiri total ada sekitar Rp1,1 miliar dana yang akan dibagikan kepada 753 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana tersebut.

"Jadi ada 753 KK yang akan mendapatkan dana tersebut. Setiap KK perbulannya dapat Rp500 ribu dan dikali tiga bulan jadi ada Rp1,5 juta," ujar dia.

Sementara itu terkait peninjauannya ke hunian tetap itu, Menko PMK mengatakan bahwa secara keseluruhan untuk NTT ada sekitar 1.922 unit yang dibangun.

Jumlah itu tersebar di enam kabupaten di NTT yang terparah dampak dari siklon tropis seroja tersebut.

“Bagi yang terdampak tapi tidak harus pindah (ringan dan sedang), tetap diberi stimulan berupa bantuan uang tunai untuk membangun kembali hunian,” katanyar.

Dalam peninjauannya itu Menko PMK menyaksikan di dalam huntap tersebut sudah tersedia Infra Kawasan Pemukiman, seperti air bersih, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), jalan lingkungan dan sanitasi.

Menko PMK meminta Kementrian PUPR dan Pemerintah Kota Kupang segera menyiapkan huntap yang sudah selesai dan mengatur penyerahan huntap kepada warga korban bencana.

“Saya minta kalau sudah tidak ada masalah, segera diserahterimakan (dari Kemen-PUPR) ke Pemkot agar segera diatur, sebelum nanti warga khawatir dan secara sepihak masuk ke rumah tidak beraturan,” katanya.

Lebih lanjut, Menko PMK mengatakan, bagi korban terdampak berat yang belum mendapatkan rumah bahwa pembangunan tahap berikutnya akan segara dilakukan. Mengingat saat ini baru 173 korban yang mendapatkan huntap dari total 405 korban terdampak berat.

“Jumlahnya masih cukup besar, jadi saya minta warga untuk sabar, karena pemerintah pasti akan memperhatikan,” demikian Muhadjir Effendy.

Baca juga: Menko PMK tinjau pembangunan 173 unit rumah bagi korban Seroja di Kupang

Baca juga: Menko PMK bilang perjalanan udara hanya wajib tes swab antigen
 

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024