Kupang (AntaraNews NTT) - Para peserta Sail Indonesia 2018, yang menjadikan Kupang sebagai pelabuhan pintu masuk (Entry Port), memuji keramahan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam menerima tamu.
"Saya baru pertama kali berkunjung ke NTT bersama para sailor dari berbagai negara. Sudah tiga hari di Kupang dan saya senang karena orang NTT sangat ramah," kata Regina, pelaut asal Jerman menjawab Antara di Kupang, Jumat (3/8).
Menurut dia, keramahan masyarakat merupakan modal utama bagi sebuah daerah yang menginginkan agar pariwisatanya dapat berkembang ke arah yang lebih baik.
"Modal utama adalah keramahan masyarakat. Masyarakat yang selalu senyum dengan siapa saja yang datang ke daerahnya, maka orang pasti ingin kembali mengunjungi daerah anda," kata Regina.
Ia berjanji akan menyampaikan kesan ini kepada sesama saudara dan rekan-rekannya untuk mengunjungi NTT setelah kembali ke negara asalnya di Jerman.
Baca juga: Smart LCK show budaya untuk para sailor
Wali Kota Kupang, Jefry Riwu Kore (kiri) saat sedang bercengkrama dengan seorang peserta Sail Indonesia asal Swiss yang tiba di Kupang (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
Regina mengatakan, setelah dari Kupang, bersama suaminya ingin melanjutkan perjalanan ke Pulau Alor dan Flores, sekaligus mengunjungi Pulau Komodo.
"Kami masih akan mengunjungi beberapa daerah di NTT dan terakhir ke Labuan Bajo untuk melihat biawak raksasa Komodo di Pulau Komodo," katanya menambahkan.
Sementara itu, pelaut asal Australia, Winter mengaku kagum dengan keindahan alam NTT.
"Kami melihat segerombolan lumba-lumba tengah menari-nari di laut serta ikan paus ketika hendak memasuki wilayah perairan NTT. Ini sesuatu yang luar biasa yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya," kata Winter.
Ia menambahkan saat melintasi beberapa pulau di NTT, Winter yang berlayar bersama isteri dan adiknya, melihat keelokan pantai pasir putih yang memanjang pada pulau-pulau yang dilewati.
"Dan, semuanya terasa semakin indah saat kami tiba di Pantai Kupang. Kami disambut dengan ramah oleh warga setempat. Ini sangat luar biasa," ujarnya.
Baca juga: Peserta Sail Indonesia kagumi keindahan alam NTT
Seorang wisatawan peserta Sail Indonesia 2018 sedang mempraktikkan cara membuat Tenun Ikat NTT yang diperkenalkan oleh anak-anak dari Smart Learning Center Kupang di Kupang, Kamis (2/8). (ANTARA Foto/Bernadus Tokan)
"Saya baru pertama kali berkunjung ke NTT bersama para sailor dari berbagai negara. Sudah tiga hari di Kupang dan saya senang karena orang NTT sangat ramah," kata Regina, pelaut asal Jerman menjawab Antara di Kupang, Jumat (3/8).
Menurut dia, keramahan masyarakat merupakan modal utama bagi sebuah daerah yang menginginkan agar pariwisatanya dapat berkembang ke arah yang lebih baik.
"Modal utama adalah keramahan masyarakat. Masyarakat yang selalu senyum dengan siapa saja yang datang ke daerahnya, maka orang pasti ingin kembali mengunjungi daerah anda," kata Regina.
Ia berjanji akan menyampaikan kesan ini kepada sesama saudara dan rekan-rekannya untuk mengunjungi NTT setelah kembali ke negara asalnya di Jerman.
Baca juga: Smart LCK show budaya untuk para sailor
Regina mengatakan, setelah dari Kupang, bersama suaminya ingin melanjutkan perjalanan ke Pulau Alor dan Flores, sekaligus mengunjungi Pulau Komodo.
"Kami masih akan mengunjungi beberapa daerah di NTT dan terakhir ke Labuan Bajo untuk melihat biawak raksasa Komodo di Pulau Komodo," katanya menambahkan.
Sementara itu, pelaut asal Australia, Winter mengaku kagum dengan keindahan alam NTT.
"Kami melihat segerombolan lumba-lumba tengah menari-nari di laut serta ikan paus ketika hendak memasuki wilayah perairan NTT. Ini sesuatu yang luar biasa yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya," kata Winter.
Ia menambahkan saat melintasi beberapa pulau di NTT, Winter yang berlayar bersama isteri dan adiknya, melihat keelokan pantai pasir putih yang memanjang pada pulau-pulau yang dilewati.
"Dan, semuanya terasa semakin indah saat kami tiba di Pantai Kupang. Kami disambut dengan ramah oleh warga setempat. Ini sangat luar biasa," ujarnya.
Baca juga: Peserta Sail Indonesia kagumi keindahan alam NTT