Kupang (AntaraNews NTT) - Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,2 skala Richter, Minggu (5/8) yang dilaporkan mengguncang tiga kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, tidak berpotensi tsunami.
Kepala Stasiun Geofisika Kampung Baru Kupang, Robert Owen Wahyu, di Kupang, Minggu malam, mengatakan tiga kabupaten yang diguncang gempa pada pukul 17.50 WIB tersebut, yakni Kabupaten Sikka, Ende, dan Waingapu.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi berkekuatan M=5,2 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,1.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,5 LS dan 121,28 BT atau di laut pada jarak 83 km arah barat daya Kota Ende, Kabupaten Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 110 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa itu jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Australia ke Lempeng Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Sawu, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme naik-mendatar (oblique thrust fault).
Baca juga: Gempa berkekuatan 5,4 SR guncang Sumba Barat Daya
Guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan di daerah Waingapu, Ende, dan Maumere dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI).
Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 18.05 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kepala Stasiun Geofisika Kampung Baru Kupang, Robert Owen Wahyu, di Kupang, Minggu malam, mengatakan tiga kabupaten yang diguncang gempa pada pukul 17.50 WIB tersebut, yakni Kabupaten Sikka, Ende, dan Waingapu.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi berkekuatan M=5,2 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,1.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,5 LS dan 121,28 BT atau di laut pada jarak 83 km arah barat daya Kota Ende, Kabupaten Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 110 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa itu jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Australia ke Lempeng Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Sawu, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme naik-mendatar (oblique thrust fault).
Baca juga: Gempa berkekuatan 5,4 SR guncang Sumba Barat Daya
Guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan di daerah Waingapu, Ende, dan Maumere dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI).
Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 18.05 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.