Labuan Bajo (ANTARA) - Program Baparekraf Digital Innovation Lab (BEDIL) yang telah diluncurkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam rangka percepatan proses digitalisasi produk dan jasa subsektor ekonomi kreatif (ekraf) serta transformasi digital telah menyasar 70 pelaku ekraf di Nusa Tenggara Timur.
"Ada 70 peserta yang ikut baik daring dan luring dari tiga subsektor yakni kriya, seni musik, dan seni pertunjukan. Mereka itu bisa individual atau grup, pastinya sudah punya karya, karena yang kami lihat itu ialah komitmen dalam subsektor itu," kata Technical Advisor Program BEDIL 2022 Kemenparekraf Kevindra Soemantri dalam konferensi pers usai peluncuran Program BEDIL 2022 di Labuan Bajo, Kamis, (7/4).
Dalam Program BEDIL 2022 Kemenparekraf ini terdapat Kelas Fundamental dan Kelas Materi Pembekalan yang berlangsung secara hybrid. Adanya kombinasi format daring turut menstimulasi kedekatan pelaku ekraf dengan gawai. Sedangkan pemahaman peserta tentang Kelas Pembekalan akan dievaluasi melalui tugas akhir dengan pembedahan sebagai bahan diskusi yang interaktif.
Kevindra mengatakan kurikulum dalam Program BEDIL 2022 dirancang dengan mudah sehingga bisa digunakan oleh pelaku ekraf tanpa suatu sistem yang rumit. Program itu juga memberikan pembelajaran optimalisasi platform yang sudah ada sehingga lebih mudah dimengerti oleh peserta.
Dalam jadwal Kelas BEDIL Wilayah Labuan Bajo, ada Kelas Fundamental dan Kelas Materi Pembekalan I bagi tiga subsektor ekraf tersebut pada 7 April 2022. Selanjutnya, Kelas Materi Pembekalan II diberikan pada 11 April 2022 dan Kelas Materi Pembekalan III pada 14 April 2022.
Baca juga: Menparekraf dorong pelaku ekraf di NTT melakukan transformasi digital
Setelah mengikuti tiga kali pertemuan luring dan daring, peserta akan membuat rencana aksi kerja yang dipresentasikan pada tanggal 20-22 April 2022. Dari 70 peserta itu, mentor akan memilih empat contoh rencana aksi kerja per subsektor untuk dibedah secara bersama-sama.
Baca juga: Kemenparekraf luncurkan "BEDIL" 2022
"Intinya kami ingin melihat komitmen para peserta dalam program ini," kata dia menandaskan.
"Ada 70 peserta yang ikut baik daring dan luring dari tiga subsektor yakni kriya, seni musik, dan seni pertunjukan. Mereka itu bisa individual atau grup, pastinya sudah punya karya, karena yang kami lihat itu ialah komitmen dalam subsektor itu," kata Technical Advisor Program BEDIL 2022 Kemenparekraf Kevindra Soemantri dalam konferensi pers usai peluncuran Program BEDIL 2022 di Labuan Bajo, Kamis, (7/4).
Dalam Program BEDIL 2022 Kemenparekraf ini terdapat Kelas Fundamental dan Kelas Materi Pembekalan yang berlangsung secara hybrid. Adanya kombinasi format daring turut menstimulasi kedekatan pelaku ekraf dengan gawai. Sedangkan pemahaman peserta tentang Kelas Pembekalan akan dievaluasi melalui tugas akhir dengan pembedahan sebagai bahan diskusi yang interaktif.
Kevindra mengatakan kurikulum dalam Program BEDIL 2022 dirancang dengan mudah sehingga bisa digunakan oleh pelaku ekraf tanpa suatu sistem yang rumit. Program itu juga memberikan pembelajaran optimalisasi platform yang sudah ada sehingga lebih mudah dimengerti oleh peserta.
Dalam jadwal Kelas BEDIL Wilayah Labuan Bajo, ada Kelas Fundamental dan Kelas Materi Pembekalan I bagi tiga subsektor ekraf tersebut pada 7 April 2022. Selanjutnya, Kelas Materi Pembekalan II diberikan pada 11 April 2022 dan Kelas Materi Pembekalan III pada 14 April 2022.
Baca juga: Menparekraf dorong pelaku ekraf di NTT melakukan transformasi digital
Setelah mengikuti tiga kali pertemuan luring dan daring, peserta akan membuat rencana aksi kerja yang dipresentasikan pada tanggal 20-22 April 2022. Dari 70 peserta itu, mentor akan memilih empat contoh rencana aksi kerja per subsektor untuk dibedah secara bersama-sama.
Baca juga: Kemenparekraf luncurkan "BEDIL" 2022
"Intinya kami ingin melihat komitmen para peserta dalam program ini," kata dia menandaskan.