Beijing (ANTARA) - Gelombang terbaru kasus COVID-19 di Shanghai, China, yang terpantau sejak Januari 2022 hingga Selasa (26/4) telah menewaskan 190 orang.
Kasus kematian terbaru menimpa pada seorang pria berusia 33 tahun yang sudah divaksin dosis lengkap.
Pria tersebut didiagnosis menderita penyakit jantung dan henti napas, kata otoritas kesehatan di Shanghai dikutip laman OneTubeDaily.
Selebihnya, kasus kematian di Shanghai menimpa pada kalangan orang tua berusia 70 tahun hingga 101 tahun yang memiliki penyakit bawaan.
Dari jumlah kematian itu, 12 kasus terjadi pada orang-orang yang telah mendapatkan vaksin dan sisanya belum sama sekali.
Sampai saat ini, di Shanghai masih terdapat 259 kasus COVID-19 parah dan 28 pasien berada dalam kondisi kritis.
Otoritas di Shanghai masih menerapkan larangan bagi warga meninggalkan kota terkaya di China itu kecuali untuk kepentingan sangat mendesak.
Sementara itu di Beijing, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan penambahan kasus positif di seluruh wilayah daratan Tiongkok sebanyak 1.908.
Baca juga: 26 pejabat di Xian diskors akibat gelombang baru COVID-19
Dari jumlah itu, sebanyak 1.661 di antaranya terjadi di Shanghai.
Baca juga: Taiwan kirim bantuan tangani COVID-19 ke India
Ada 17 provinsi atau kota setingkat provinsi lain yang melaporkan kasus positif, di antaranya Jiangxi sebanyak 91 kasus, Jilin (14), dan Beijing (32).
Kasus kematian terbaru menimpa pada seorang pria berusia 33 tahun yang sudah divaksin dosis lengkap.
Pria tersebut didiagnosis menderita penyakit jantung dan henti napas, kata otoritas kesehatan di Shanghai dikutip laman OneTubeDaily.
Selebihnya, kasus kematian di Shanghai menimpa pada kalangan orang tua berusia 70 tahun hingga 101 tahun yang memiliki penyakit bawaan.
Dari jumlah kematian itu, 12 kasus terjadi pada orang-orang yang telah mendapatkan vaksin dan sisanya belum sama sekali.
Sampai saat ini, di Shanghai masih terdapat 259 kasus COVID-19 parah dan 28 pasien berada dalam kondisi kritis.
Otoritas di Shanghai masih menerapkan larangan bagi warga meninggalkan kota terkaya di China itu kecuali untuk kepentingan sangat mendesak.
Sementara itu di Beijing, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan penambahan kasus positif di seluruh wilayah daratan Tiongkok sebanyak 1.908.
Baca juga: 26 pejabat di Xian diskors akibat gelombang baru COVID-19
Dari jumlah itu, sebanyak 1.661 di antaranya terjadi di Shanghai.
Baca juga: Taiwan kirim bantuan tangani COVID-19 ke India
Ada 17 provinsi atau kota setingkat provinsi lain yang melaporkan kasus positif, di antaranya Jiangxi sebanyak 91 kasus, Jilin (14), dan Beijing (32).