Wellington (ANTARA) - Pemerintahan Amerika Serikat berencana meningkatkan hubungan diplomatik dengan negara-negara Kepulauan Pasifik, termasuk dengan mengundang para pemimpin Pasifik ke Gedung Putih pada akhir tahun ini.
Rencana itu disampaikan oleh koordinator AS untuk Indo-Pasifik Kurt Campbell pada Senin, (2/5) dalam pertemuan puncak bisnis AS-Selandia Baru di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pengaruh China yang meluas di kawasan Indo-Pasifik.
Kehadiran China di kawasan itu ditekankan melalui pakta yang ditandatangani Beijing dengan Kepulauan Solomon pada April.
Berbicara dari Washington DC melalui sambungan telepon, Campbell mengatakan kepada peserta konferensi tingkat tinggi di Auckland itu bahwa Amerika Serikat bermaksud untuk meningkatkan hubungan diplomatik dengan negara-negara Pasifik
"Agar Amerika Serikat (hadir secara) efektif di Pasifik, kami harus berbuat lebih banyak, dan kami harus berbuat lebih banyak di bidang-bidang yang penting dan berguna bagi penduduk Kepulauan Pasifik," ujar Campbell.
Dia mengatakan pemerintah Presiden Joe Biden juga akan bekerja dengan Lembaga Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional AS yang baru untuk mendanai proyek-proyek di kawasan itu serta memulihkan Peace Corps untuk sebagian besar wilayah Pasifik.
Peace Corps adalah lembaga dan program independen dari pemerintah AS yang melatih dan mengerahkan sukarelawan untuk memberikan bantuan pembangunan internasional.
Campbell mengatakan Amerika Serikat juga akan meningkatkan dukungan untuk keterlibatan multilateral melalui Forum Kepulauan Pasifik (PIF).
Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat lebih optimis tentang masa depan forum itu dan akan menempatkan staf untuk mendukung PIF ke depan.
Seiring dengan semakin besarnya keterlibatan dengan negara-negara Pasifik, Amerika Serikat akan berupaya lebih intensif dalam kerja sama regional dengan Selandia Baru, Australia, Jepang, Inggris, Prancis, dan lainnya.
Campbell mengatakan Selandia Baru di masa lalu kadang-kadang bersifat lebih ambivalen dalam beberapa bidang keamanan. Namun, dia meyakini bahwa hal itu tidak akan terjadi di masa depan.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, yang berbicara pada hari sebelumnya di konferensi tersebut, mengatakan tingkat ketegasan dan agresi di kawasan Pasifik meningkat. Namun, Ardern tidak menyebutkan hal yang menjadi sumber ketegangan di kawasan itu.
Baca juga: AS berikan bantuan militer Rp11,48 triliun untuk Ukraina
Baca juga: Kata Menteri Hagiuda AS tak pernah tekan Jepang keluar dari proyek energi Rusia
"Saya tidak menganggap bahwa kami memiliki sisi yang terbuka dalam hal pengaturan keamanan untuk Selandia Baru," katanya.
"Kami (Selandia Baru dan negara-negara Pasifik) memiliki kemitraan dan hubungan yang kuat dan kami telah melihat keterlibatan yang berkembang ini di wilayah kami," ujar Ardern.
Sumber: Reuters
Rencana itu disampaikan oleh koordinator AS untuk Indo-Pasifik Kurt Campbell pada Senin, (2/5) dalam pertemuan puncak bisnis AS-Selandia Baru di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pengaruh China yang meluas di kawasan Indo-Pasifik.
Kehadiran China di kawasan itu ditekankan melalui pakta yang ditandatangani Beijing dengan Kepulauan Solomon pada April.
Berbicara dari Washington DC melalui sambungan telepon, Campbell mengatakan kepada peserta konferensi tingkat tinggi di Auckland itu bahwa Amerika Serikat bermaksud untuk meningkatkan hubungan diplomatik dengan negara-negara Pasifik
"Agar Amerika Serikat (hadir secara) efektif di Pasifik, kami harus berbuat lebih banyak, dan kami harus berbuat lebih banyak di bidang-bidang yang penting dan berguna bagi penduduk Kepulauan Pasifik," ujar Campbell.
Dia mengatakan pemerintah Presiden Joe Biden juga akan bekerja dengan Lembaga Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional AS yang baru untuk mendanai proyek-proyek di kawasan itu serta memulihkan Peace Corps untuk sebagian besar wilayah Pasifik.
Peace Corps adalah lembaga dan program independen dari pemerintah AS yang melatih dan mengerahkan sukarelawan untuk memberikan bantuan pembangunan internasional.
Campbell mengatakan Amerika Serikat juga akan meningkatkan dukungan untuk keterlibatan multilateral melalui Forum Kepulauan Pasifik (PIF).
Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat lebih optimis tentang masa depan forum itu dan akan menempatkan staf untuk mendukung PIF ke depan.
Seiring dengan semakin besarnya keterlibatan dengan negara-negara Pasifik, Amerika Serikat akan berupaya lebih intensif dalam kerja sama regional dengan Selandia Baru, Australia, Jepang, Inggris, Prancis, dan lainnya.
Campbell mengatakan Selandia Baru di masa lalu kadang-kadang bersifat lebih ambivalen dalam beberapa bidang keamanan. Namun, dia meyakini bahwa hal itu tidak akan terjadi di masa depan.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, yang berbicara pada hari sebelumnya di konferensi tersebut, mengatakan tingkat ketegasan dan agresi di kawasan Pasifik meningkat. Namun, Ardern tidak menyebutkan hal yang menjadi sumber ketegangan di kawasan itu.
Baca juga: AS berikan bantuan militer Rp11,48 triliun untuk Ukraina
Baca juga: Kata Menteri Hagiuda AS tak pernah tekan Jepang keluar dari proyek energi Rusia
"Saya tidak menganggap bahwa kami memiliki sisi yang terbuka dalam hal pengaturan keamanan untuk Selandia Baru," katanya.
"Kami (Selandia Baru dan negara-negara Pasifik) memiliki kemitraan dan hubungan yang kuat dan kami telah melihat keterlibatan yang berkembang ini di wilayah kami," ujar Ardern.
Sumber: Reuters