Labuan Bajo, NTT (ANTARA) - Tim SAR Gabungan berhasil menemukan seorang nelayan bernama Muhammad Kasiran (29) yang hilang di Perairan Nangapanda, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Minggu (1/5) 2022  karena gelombang tinggi saat melaut dalam kondisi meninggal.

"Korban ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dibawa menuju Puskesmas Nangapanda dengan menggunakan kendaraan pribadi," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere I Putu Sudayana selaku SAR Mission Coordinator dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Selasa (3/5) .

Ia menjelaskan korban dilaporkan hilang saat melaut bersama rekannya pada Minggu siang. Akibat gelombang tinggi, kapal mereka terbalik. Rekan korban bernama Faisal (34) berhasil menyelamatkan diri, sedangkan korban dinyatakan hilang.

Informasi dari Kanit Pidkor Polres Ende Aipda Marsailens Benu tersebut ditindaklanjuti Basarnas Maumere dengan menerjunkan sejumlah anggota untuk melakukan pencarian.

Tim Rescue Unit Siaga SAR Ende sebanyak dua orang berangkat menggunakan mobil rapid land untuk melakukan koordinasi dengan keluarga dan potensi SAR yang berada di sekitar lokasi kejadian. Selanjutnya, Tim Rescue Kantor SAR Maumere sebanyak tiga orang pun menuju lokasi kejadian dilengkapi dengan peralatan SAR Air guna memperkuat pelaksanaan Operasi SAR.

Dia menjelaskan pencarian korban pada hari pertama dan kedua nihil. Namun, korban berhasil ditemukan pada hari ketiga dengan titik koordinat 08°55’24.722'' S - 121°25’18.04'' sekitar 7.02 NM ke arah selatan dari perkiraan lokasi kejadian.

Pihaknya turut berbelasungkawa atas peristiwa yang menimpa keluarga korban tersebut.

Iia berharap Tim SAR terus melakukan tugas kemanusiaan untuk membantu sesama warga yang membutuhkan pertolongan.

Adapun pencarian korban dilakukan oleh Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Tim Rescue Kansar Maumere, Tim Rescue Unit Siagar SAR Ende, Polairud Ende, Polres Ende, Pos TNI AL Ende, Kodim 1602/Ende, BPBD Ende, keluarga korban, nelayan, dan warga sekitar, demikian I Putu Sudayana .

Baca juga: Dua nelayan korban tenggelam di Australia dipulangkan ke Rote

Baca juga: HNSI Kupang sebut keberadaan kapal nelayan tangkap cakalang terus berkurang

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024