Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur, AKBP Mardiono mengatakan bahwa lima nelayan asal kabupaten tersebut yang dikabarkan hilang sejak 13 Mei 2025 ketika melaut sudah ditemukan dan dalam keadaan selamat oleh Australian Border Force (ABF).
“Kami sudah dapatkan informasi dari ABF bahwa kelima nelayan itu diamankan oleh pihak berwenang Australia sejak tanggal 24 Mei 2025 karena menangkap ikan di perairan Australia,” katanya saat dihubungi dari Kupang, Jumat malam.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan perkembangan lima nelayan yang hilang saat melaut di sekitar wilayah perairan Rote Ndao.
Kapolres mengatakan bahwa dirinya sempat berkoordinasi dengan AFP, dan AFP berkoordinasi juga dengan pihak ABF sehingga pihak memperoleh informasi tentang lima nelayan Rote ditahan oleh ABF itu.
Sebelumnya ABK kapal nelayan KM Berkat Baru yang ikut dalam pelayaran bersama Oktovianus Nafi, yakni Nitanel Balu, Martinus Kanuk, Melkianus Balu, Semuel Nafi dan Beni Ambi.
Mereka merupakan warga Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao.
Kapolres menyatakan sejauh ini pihaknya baru mengetahui bahwa sejumlah nelayan itu selamat, namun terkait kondisi mereka dia mengaku masih menunggu informasi lebih lanjut.
Sebelumnya, KM Berkat Baru asal Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao berlayar sejak Selasa, 13 Mei 2025
Sekitar pukul 07.00 Wita, kapal bertolak dari Pelabuhan Papela, Kecamatan Rote Timur untuk mencari ikan di Perairan terluar arah Selatan NKRI yang berbatasan dengan perairan laut negara Australia.
Karena sudah lewat beberapa hari tidak ada kabar, keluarga menganggap bahwa sejumlah nelayan itu menghilang saat melaut. Sehingga mereka lalu melaporkan ke aparat kepolisian dan tim SAR.
Proses pencarian pun dilakukan, dengan menyisir kawasan pesisir hingga ke lokasi para nelayan itu melaut, namun hasilnya nihil.
“Nanti informasi terkait kapan mereka dikembali oleh otoritas di Australia akan saya infokan lagi,” ujar dia.