Kupang (AntaraNews NTT) - Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) Provinsi Nusa Tenggara Timur mendorong dilakukan rekonsiliasi terhadap dua kelompok warga yang berkonflik di Kabupaten Kupang, yakni Desa Tanah Merah dan Desa Oebelo.
"Rekonsiliasi dilakukan dan kami menyiapkan acara perdamaian serta deklarasi hidup secara damai di antara dua kelompok warga yang berkonflik. Kesbangpol NTT akan mengkoordinasikan," kata Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon di Kupang, Senin (27/8).
Ia mengatakan hal tersebut terkait hasil rapat Forkompimda NTT untuk membahas dan menyikapi konflik antarwarga Desa Tanah Merah dan Desa Oebelo di Kabupaten Kupang yang terjadi sejak Kamis (23/8).
Hingga Sabtu (25/8), jumlah korban yang tewas akibat konflik itu diketahui sebanyak dua orang, masing-masing satu dari Desa Tanah Merah dan satu warga Oebelo yang berasal dari Timor Leste.
Robert menyampaikan prihatin atas pecahnya konflik antarwarga serta turut berduka cita atas jatuhnya korban yang meninggal dunia di kedua belah pihak.
Baca juga: Bentrokan di Kupang sebabkan dua orang tewas
Baca juga: Ratusan warga Tanah Merah mengungsi akibat konflik
Pemerintah provinsi, lanjutnya, mengusahakan ungkapan bela sungkawa berupa uang duka bagi keluarga korban meninggal dan membantu pengobatan bagi keluarga korban yang mengalami luka-luka.
Robert juga meminta aparat keamanan TNI-Polri memperketat keamanan sehingga tidak terjadi lagi konflik susulan. "Kami akan segera membentuk tim untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum tuntas selama ini di Desa Oebelo yang dihuni warga yang berasal dari Timor Timur," ujarnya.
"Tim ini nanti dikoordinasikan Asisten I Setda NTT untuk penyelesaian masalah terutama sertifikasi lahan atau tanah dan rumah di Oebelo yang dihuni warga Indonesia dari Timor Timur," katanya.
"Rekonsiliasi dilakukan dan kami menyiapkan acara perdamaian serta deklarasi hidup secara damai di antara dua kelompok warga yang berkonflik. Kesbangpol NTT akan mengkoordinasikan," kata Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon di Kupang, Senin (27/8).
Ia mengatakan hal tersebut terkait hasil rapat Forkompimda NTT untuk membahas dan menyikapi konflik antarwarga Desa Tanah Merah dan Desa Oebelo di Kabupaten Kupang yang terjadi sejak Kamis (23/8).
Hingga Sabtu (25/8), jumlah korban yang tewas akibat konflik itu diketahui sebanyak dua orang, masing-masing satu dari Desa Tanah Merah dan satu warga Oebelo yang berasal dari Timor Leste.
Robert menyampaikan prihatin atas pecahnya konflik antarwarga serta turut berduka cita atas jatuhnya korban yang meninggal dunia di kedua belah pihak.
Baca juga: Bentrokan di Kupang sebabkan dua orang tewas
Baca juga: Ratusan warga Tanah Merah mengungsi akibat konflik
Pemerintah provinsi, lanjutnya, mengusahakan ungkapan bela sungkawa berupa uang duka bagi keluarga korban meninggal dan membantu pengobatan bagi keluarga korban yang mengalami luka-luka.
Robert juga meminta aparat keamanan TNI-Polri memperketat keamanan sehingga tidak terjadi lagi konflik susulan. "Kami akan segera membentuk tim untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum tuntas selama ini di Desa Oebelo yang dihuni warga yang berasal dari Timor Timur," ujarnya.
"Tim ini nanti dikoordinasikan Asisten I Setda NTT untuk penyelesaian masalah terutama sertifikasi lahan atau tanah dan rumah di Oebelo yang dihuni warga Indonesia dari Timor Timur," katanya.