Jakarta (ANTARA) - Google pada hari perdana penyelenggaraan konferensi teknologi Google I/O menutup acaranya dengan memamerkan masa depan kacamata AR (Augmented Reality) terbaru yang mendukung lebih banyak fitur praktis untuk pengguna.
Salah satu fitur yang dipamerkan Google adalah kemampuan kacamata yang menyajikan hasil terjemahan bahasa saat melihat subjek berbicara dengan bahasa lain dengan pengguna.
Mengutip The Verge, Kamis, (12/5/2022) investasi waktu serta biaya yang disiapkan Google untuk teknologi ini nampaknya menjadi buah manis karena akhirnya AR semakin satu langkah di depan memudahkan hidup manusia.
Fitur praktis ini tentunya membantu orang dari berbagai negara untuk saling terhubung meski menggunakan bahasa yang berbeda- beda.
Tentunya cara kerja kacamata pintar itu baru menggambarkan purwarupa, belum ada informasi kapan kacamata canggih itu tersedia dan dijual di pasar global.
Google juga belum membagikan detil mendalam bagaimana cara kerja pengguna berinteraksi dengan kacamata pintar tersebut.
Namun visi yang dibawa Google ini menambahkan rasa seolah- olah pengguna bisa menjadi tokoh dari Studio Marvel yaitu Tony Stark yang memiliki asisten kecerdasan buatan.
Dalam salah satu video yang ditayangkan Google mengenai kacamata AR ini, Product Manager Google Max Spear nampak memberi tahu orang yang mengenakan kacamata AR Google fungsi dari kacamata super buatan Google.
"Anda seharusnya melihat apa yang saya katakan, baru saja ditranskripsikan untuk Anda secara real time — seperti subtitle untuk dunia," kata MAx.
Lalu video itu menunjukkan lebih jauh hal- hal yang bisa dilakukan oleh kacamata pintar tersebut.
CEO Google Sundar Pichai berbagi beberapa konteks tentang bagaimana perusahaan memandang AR sebelum memperkenalkan video selama keynote I/O hari Rabu.
Berdasarkan apa yang dia katakan, tampaknya perusahaan percaya bahwa AR dapat ada di banyak tempat yang bukan smartphone.
Baca juga: Match Group Tinder gugat Google terkait sistem pembayaran
"Ke depan, ada batas baru komputasi, yang memiliki potensi untuk memperluas semua ini lebih jauh, dan itu adalah augmented reality. Di Google, kami telah banyak berinvestasi di bidang ini. Kami telah membangun augmented reality ke dalam banyak produk Google, mulai dari Google Lens hingga multipenelusuran, eksplorasi pemandangan, dan tampilan Live dan Immersive di Maps," ujarnya.
Baca juga: Google Maps versi beta, mampu simpan mode transportasi favorit
Lebih lanjut ia mengatakan, "Kemampuan AR ini sudah berguna di ponsel dan keajaiban akan benar-benar menjadi nyata saat Anda dapat menggunakannya di dunia nyata tanpa menghalangi teknologi. Potensi itulah yang paling membuat kami bersemangat tentang AR: kemampuan untuk menghabiskan waktu berfokus pada hal-hal penting di dunia nyata, dalam kehidupan nyata kita. Karena dunia nyata sangat menakjubkan".
Salah satu fitur yang dipamerkan Google adalah kemampuan kacamata yang menyajikan hasil terjemahan bahasa saat melihat subjek berbicara dengan bahasa lain dengan pengguna.
Mengutip The Verge, Kamis, (12/5/2022) investasi waktu serta biaya yang disiapkan Google untuk teknologi ini nampaknya menjadi buah manis karena akhirnya AR semakin satu langkah di depan memudahkan hidup manusia.
Fitur praktis ini tentunya membantu orang dari berbagai negara untuk saling terhubung meski menggunakan bahasa yang berbeda- beda.
Tentunya cara kerja kacamata pintar itu baru menggambarkan purwarupa, belum ada informasi kapan kacamata canggih itu tersedia dan dijual di pasar global.
Google juga belum membagikan detil mendalam bagaimana cara kerja pengguna berinteraksi dengan kacamata pintar tersebut.
Namun visi yang dibawa Google ini menambahkan rasa seolah- olah pengguna bisa menjadi tokoh dari Studio Marvel yaitu Tony Stark yang memiliki asisten kecerdasan buatan.
Dalam salah satu video yang ditayangkan Google mengenai kacamata AR ini, Product Manager Google Max Spear nampak memberi tahu orang yang mengenakan kacamata AR Google fungsi dari kacamata super buatan Google.
"Anda seharusnya melihat apa yang saya katakan, baru saja ditranskripsikan untuk Anda secara real time — seperti subtitle untuk dunia," kata MAx.
Lalu video itu menunjukkan lebih jauh hal- hal yang bisa dilakukan oleh kacamata pintar tersebut.
CEO Google Sundar Pichai berbagi beberapa konteks tentang bagaimana perusahaan memandang AR sebelum memperkenalkan video selama keynote I/O hari Rabu.
Berdasarkan apa yang dia katakan, tampaknya perusahaan percaya bahwa AR dapat ada di banyak tempat yang bukan smartphone.
Baca juga: Match Group Tinder gugat Google terkait sistem pembayaran
"Ke depan, ada batas baru komputasi, yang memiliki potensi untuk memperluas semua ini lebih jauh, dan itu adalah augmented reality. Di Google, kami telah banyak berinvestasi di bidang ini. Kami telah membangun augmented reality ke dalam banyak produk Google, mulai dari Google Lens hingga multipenelusuran, eksplorasi pemandangan, dan tampilan Live dan Immersive di Maps," ujarnya.
Baca juga: Google Maps versi beta, mampu simpan mode transportasi favorit
Lebih lanjut ia mengatakan, "Kemampuan AR ini sudah berguna di ponsel dan keajaiban akan benar-benar menjadi nyata saat Anda dapat menggunakannya di dunia nyata tanpa menghalangi teknologi. Potensi itulah yang paling membuat kami bersemangat tentang AR: kemampuan untuk menghabiskan waktu berfokus pada hal-hal penting di dunia nyata, dalam kehidupan nyata kita. Karena dunia nyata sangat menakjubkan".