Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (23/5) pagi menguat seiring fokus pelaku pasar yang tertuju pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang dimulai pada awal pekan ini.
IHSG menguat 12,8 poin atau 0,18 persen ke posisi 6.930,94. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,97 poin atau 0,29 persen ke posisi 1.018,15.
"Fokus saat ini tertuju pada hasil RDG BI pada hari Senin ini dengan peluang adanya kenaikan tingkat suku bunga sebesar 50 basis poin," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Untuk pekan ini, saham-saham yang direkomendasikan yaitu saham-saham yang mencatatkan kinerja cemerlang dan saat ini harganya sudah terdiskon cukup dalam seperti, saham pertambangan dan saham perbankan.
IHSG pada awal pekan berpeluang bergerak di kisaran 6.855 hingga 6.995.
Bursa ekuitas AS ditutup variatif pada akhir pekan lalu setelah sejumlah saham berada pada zona merah.
Pergerakan bursa AS ke wilayah bearish terjadi di tengah tekanan inflasi dan lonjakan harga energi yang sebagian besar diperburuk oleh dimulainya perang Ukraina-Rusia.
Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan The Fed tidak ragu untuk terus menaikkan suku bunga sampai inflasi turun dengan cara yang jelas dan meyakinkan.
Baca juga: Pasar saham Asia bergumul dengan kekhawatiran inflasi
Di sisi lain, sinyal kenaikan harga dari Walmart Inc dan peritel lain turut menambah kekhawatiran terkait pertumbuhan ekonomi.
Dari Eropa, fokus saat ini tertuju pada spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) pada Juli. Kenaikan tersebut akan membawa suku bunga acuan ECB menjadi nol persen.
Baca juga: Saham Asia di tengah prospek suram
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 163,14 poin atau 0,61 persen ke 26.902,17, indeks Hang Seng turun 190,45 poin atau 0,92 persen ke 20.526,8, dan indeks Straits Times terkoreksi 4,71 poin atau 0,15 persen ke 3.235,87.
IHSG menguat 12,8 poin atau 0,18 persen ke posisi 6.930,94. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,97 poin atau 0,29 persen ke posisi 1.018,15.
"Fokus saat ini tertuju pada hasil RDG BI pada hari Senin ini dengan peluang adanya kenaikan tingkat suku bunga sebesar 50 basis poin," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Untuk pekan ini, saham-saham yang direkomendasikan yaitu saham-saham yang mencatatkan kinerja cemerlang dan saat ini harganya sudah terdiskon cukup dalam seperti, saham pertambangan dan saham perbankan.
IHSG pada awal pekan berpeluang bergerak di kisaran 6.855 hingga 6.995.
Bursa ekuitas AS ditutup variatif pada akhir pekan lalu setelah sejumlah saham berada pada zona merah.
Pergerakan bursa AS ke wilayah bearish terjadi di tengah tekanan inflasi dan lonjakan harga energi yang sebagian besar diperburuk oleh dimulainya perang Ukraina-Rusia.
Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan The Fed tidak ragu untuk terus menaikkan suku bunga sampai inflasi turun dengan cara yang jelas dan meyakinkan.
Baca juga: Pasar saham Asia bergumul dengan kekhawatiran inflasi
Di sisi lain, sinyal kenaikan harga dari Walmart Inc dan peritel lain turut menambah kekhawatiran terkait pertumbuhan ekonomi.
Dari Eropa, fokus saat ini tertuju pada spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) pada Juli. Kenaikan tersebut akan membawa suku bunga acuan ECB menjadi nol persen.
Baca juga: Saham Asia di tengah prospek suram
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 163,14 poin atau 0,61 persen ke 26.902,17, indeks Hang Seng turun 190,45 poin atau 0,92 persen ke 20.526,8, dan indeks Straits Times terkoreksi 4,71 poin atau 0,15 persen ke 3.235,87.