Jakarta (ANTARA) - Di tengah pembaruan yang ditawarkan All New Honda HR-V, ada panoramic glass roof yang membuat konsumen bisa berkendara sembari meliat pemandangan luar dari dalam kabin. Namun panoramic sunroof di mobil ini dioperasikan secara manual, tidak bisa dibuka tutup secara otomatis.
Large Project Leader of All-new Honda HR-V Honda Motor Co., Ltd., Automobile Operations, Monozukuri Center, Yoshitomo Ihashi, menjelaskan alasan panoramic sunroof di Honda HR-V dioperasikan secara manual.
"Kami ingin agar konsumen bisa merasakan lebih banyak pemandangan alam lewat panoramic sunroof ini," kata Ihashi secara virtual di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin, (23/5/2022).
Menurut Ihashi, panoramic sunroof sebelumnya yang dioperasikan secara otomatis punya ukuran lebih kecil dibandingkan model teranyar. Dengan membuat konsep pengoperasian manual, lebih banyak ruang yang bisa dimanfaatkan untuk menikmati pemandangan langit biru karena sunroof lebih lebar.
Jika dioperasikan secara otomatis, akan ada tempat yang terpakai untuk memasang rel agar sunroof bisa dibuka dan ditutup secara elektrik. Oleh karena itu, panoramic sunroof hanya bisa dibuka dan ditutup secara manual demi memanfaatkan ruang seluas mungkin.
"Pengemudi di depan juga bisa merasakan pemandangan di atas, bersama-sama dengan penumpang," ujar dia.
Panoramic sunroof di All New Honda HR-V di sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (ANTARA/Nanien Yuniar)
"Secara teknologi tidak ada masalah kalau mau dijadikan elektrik, tapi sejak awal kami ingin agar konsumen bisa melihat pemandangan langit, pohon dan alam," jelas dia.
Ia menyebutkan, panoramic sunroof di mobil ini dibuat dengan kaca yang dapat memberikan perlindungan terhadap sinar UV hingga 75 persen dan juga infra merah. Dengan demikian, ia mengklaim pengendara dan penumpang bisa tetap merasa nyaman dan tak kepanasan saat mengendarai mobil meski panoramic sunroof dibuka.
Baca juga: All New Honda HR-V resmi meluncur di Tanah Air
Walau diklaim membuat penumpang merasa nyaman saat sunroof dibuka, penumpang tetap punya pilihan untuk menutupnya secara manual agar tetap memiliki privasi.
Dalam hal perawatan, ia menuturkan tak ada perawatan khusus untuk pemilik mobil di negara tropis karena fitur ini sudah disesuaikan untuk kebutuhan konsumen global, termasuk di Indonesia.
Baca juga: Toyota Indonesia rayakan capaian ekspor 2 juta unit mobil
Large Project Leader of All-new Honda HR-V Honda Motor Co., Ltd., Automobile Operations, Monozukuri Center, Yoshitomo Ihashi, menjelaskan alasan panoramic sunroof di Honda HR-V dioperasikan secara manual.
"Kami ingin agar konsumen bisa merasakan lebih banyak pemandangan alam lewat panoramic sunroof ini," kata Ihashi secara virtual di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin, (23/5/2022).
Menurut Ihashi, panoramic sunroof sebelumnya yang dioperasikan secara otomatis punya ukuran lebih kecil dibandingkan model teranyar. Dengan membuat konsep pengoperasian manual, lebih banyak ruang yang bisa dimanfaatkan untuk menikmati pemandangan langit biru karena sunroof lebih lebar.
Jika dioperasikan secara otomatis, akan ada tempat yang terpakai untuk memasang rel agar sunroof bisa dibuka dan ditutup secara elektrik. Oleh karena itu, panoramic sunroof hanya bisa dibuka dan ditutup secara manual demi memanfaatkan ruang seluas mungkin.
"Pengemudi di depan juga bisa merasakan pemandangan di atas, bersama-sama dengan penumpang," ujar dia.
"Secara teknologi tidak ada masalah kalau mau dijadikan elektrik, tapi sejak awal kami ingin agar konsumen bisa melihat pemandangan langit, pohon dan alam," jelas dia.
Ia menyebutkan, panoramic sunroof di mobil ini dibuat dengan kaca yang dapat memberikan perlindungan terhadap sinar UV hingga 75 persen dan juga infra merah. Dengan demikian, ia mengklaim pengendara dan penumpang bisa tetap merasa nyaman dan tak kepanasan saat mengendarai mobil meski panoramic sunroof dibuka.
Baca juga: All New Honda HR-V resmi meluncur di Tanah Air
Walau diklaim membuat penumpang merasa nyaman saat sunroof dibuka, penumpang tetap punya pilihan untuk menutupnya secara manual agar tetap memiliki privasi.
Dalam hal perawatan, ia menuturkan tak ada perawatan khusus untuk pemilik mobil di negara tropis karena fitur ini sudah disesuaikan untuk kebutuhan konsumen global, termasuk di Indonesia.
Baca juga: Toyota Indonesia rayakan capaian ekspor 2 juta unit mobil