Kupang (AntaraNews NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat bertekad memerangi kemiskinan di provinsi itu dalam massa kepemimpinannya bersama wakilnya Josef Nae Soi lima tahun ke depan.
"Berjuang memenangkan perang melawan kemiskinan menjadi tekad bulat dan komitmen kami agar NTT tidak lagi dipandang sebelah mata sebagai provinsi yang terkenal karena keterbelakangannya," kata Viktor dalam pidato pertamanya pada rapat paripurna istimewa bersama DPRD NTT di Kupang, Senin (10/9).
Dijelaskannya, data menunjukkan hingga tahun 2018, jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Timur masih tercatat mencapai 1,1 juta jiwa atau lebih dari 21 persen.
"Tujuan utama kami adalah merealisasikan panggilan moral-spiritual untuk menolong masyarakat NTT yang masih bergumul dengan kemiskinan untuk diangkat dan dibebaskan agar segera mereka memperoleh martabat dan harga diri yang setara dengan masyarakat maju lainnya," katanya.
Menurutnya, kondisi kemiskinan telah menimbulkan berbagai dampak seperti kehidupan keluarga yang tidak harmonis, harga diri orang terluka, rasa percaya diri yang rendah, hingga hilangnya harapan orang tentang masa depan.
Ia mengaku bersama wakilnya Josef Nae Soi juga pernah merasakan betapa pahit dan getirnya hidup dalam kemiskinan, namun telah bertarung dan berhasil membebaskan diri dari kemiskinan.
Baca juga: Gubernur Viktor Laisdokat sampaikan pidato pertama
Baca juga: Gubernur Laiskodat bertekad hentikan perdagangan orang
"Karena itu ketika amanat menjadi pemimpin NTT diletakkan di pundak kami, maka tiba saatnya untuk menabuh genderang perang melawan kemiskinan," katanya.
Ia mengajak semua pihak untuk berjuang bersama-sama memenangkan perang melawan kemiskinan.
"Kita dapat belajar dari pengalaman diri sendiri dan dari bangsa lain tentang bagaimana sukses melawan kemiskinan," katanya.
Sidang paripurna istimewa untuk mendengarkan pidato pertama Gubernur NTT terpilih periode 2018-2023 disertai dengan serah terima jabatan dari Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon.
Acara itu dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat dari Jakarta di antaranya Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Akbar Tanjung, Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Gories Mere, Ketua Komisi II DPR RI Zainudin Amali, Ketua Komisi V DPR RI Fahry Djemi Francis, Anggota DPR RI Herman Hery, Anggota DPD RI Ibrahim Meda.
Selain itu, Gubernur Sulawesi Tenggara terpilih Ali Mazi, mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya, konsulat dari Timor Leste, jajaran unsur Forkopimda NTT, para bupati/wakil bupati, pimpinan DPRD kabupaten/kota se-NTT, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, dan perempuan setempat.
Baca juga: Gubernur NTT akan optimalkan produksi pertanian dan peternakan
Baca juga: Artikel - Menunggu hasil kerja pemimpin baru NTT
"Berjuang memenangkan perang melawan kemiskinan menjadi tekad bulat dan komitmen kami agar NTT tidak lagi dipandang sebelah mata sebagai provinsi yang terkenal karena keterbelakangannya," kata Viktor dalam pidato pertamanya pada rapat paripurna istimewa bersama DPRD NTT di Kupang, Senin (10/9).
Dijelaskannya, data menunjukkan hingga tahun 2018, jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Timur masih tercatat mencapai 1,1 juta jiwa atau lebih dari 21 persen.
"Tujuan utama kami adalah merealisasikan panggilan moral-spiritual untuk menolong masyarakat NTT yang masih bergumul dengan kemiskinan untuk diangkat dan dibebaskan agar segera mereka memperoleh martabat dan harga diri yang setara dengan masyarakat maju lainnya," katanya.
Menurutnya, kondisi kemiskinan telah menimbulkan berbagai dampak seperti kehidupan keluarga yang tidak harmonis, harga diri orang terluka, rasa percaya diri yang rendah, hingga hilangnya harapan orang tentang masa depan.
Ia mengaku bersama wakilnya Josef Nae Soi juga pernah merasakan betapa pahit dan getirnya hidup dalam kemiskinan, namun telah bertarung dan berhasil membebaskan diri dari kemiskinan.
Baca juga: Gubernur Viktor Laisdokat sampaikan pidato pertama
Baca juga: Gubernur Laiskodat bertekad hentikan perdagangan orang
"Karena itu ketika amanat menjadi pemimpin NTT diletakkan di pundak kami, maka tiba saatnya untuk menabuh genderang perang melawan kemiskinan," katanya.
Ia mengajak semua pihak untuk berjuang bersama-sama memenangkan perang melawan kemiskinan.
"Kita dapat belajar dari pengalaman diri sendiri dan dari bangsa lain tentang bagaimana sukses melawan kemiskinan," katanya.
Sidang paripurna istimewa untuk mendengarkan pidato pertama Gubernur NTT terpilih periode 2018-2023 disertai dengan serah terima jabatan dari Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon.
Acara itu dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat dari Jakarta di antaranya Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Akbar Tanjung, Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Gories Mere, Ketua Komisi II DPR RI Zainudin Amali, Ketua Komisi V DPR RI Fahry Djemi Francis, Anggota DPR RI Herman Hery, Anggota DPD RI Ibrahim Meda.
Selain itu, Gubernur Sulawesi Tenggara terpilih Ali Mazi, mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya, konsulat dari Timor Leste, jajaran unsur Forkopimda NTT, para bupati/wakil bupati, pimpinan DPRD kabupaten/kota se-NTT, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, dan perempuan setempat.
Baca juga: Gubernur NTT akan optimalkan produksi pertanian dan peternakan
Baca juga: Artikel - Menunggu hasil kerja pemimpin baru NTT