Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi melemah karena masih diselimuti sentimen negatif dari pelemahan bursa global, seiring investor yang tengah menantikan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka melemah 39,59 poin atau 0,55 persen ke posisi 7.143,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 8,07 poin atau 0,78 persen ke posisi 1.029,1.

"Untuk hari ini IHSG diselimuti oleh sentimen negatif dari pelemahan bursa global. Pasar diperkirakan masih akan wait and see terhadap rilis angka inflasi AS yang dijadwalkan nanti malam," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat, (10/6/62022).

Selain itu katalis negatif datang bagi sektor komoditas energi di tengah kebijakan pengetatan COVID-19 kembali yang diterapkan di beberapa bagian kota Shanghai.

Kondisi tersebut diperkirakan akan membuat sektor batu bara kembali tertekan, melanjutkan tekanan yang telah terjadi sejak awal pekan. Di sisi lain, pasar akan fokus pada sektor defensif seperti saham big cap consumer.

IHSG memberi sinyal pelemahan pada penutupan kemarin. IHSG diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan hari ini seiring terbentuknya indikasi shooting star pada area resistance dengan level support 7.050 dan level resistance 7.200.

Berdasarkan konsensus, inflasi Mei diperkirakan sebesar 8,3 persen (yoy). Jika nanti rilis inflasi Mei benar-benar mencapai angka tersebut, maka itu menandakan bahwa inflasi sudah mencapai puncaknya.

Baca juga: IHSG dibuka melemah mengikuti koreksi saham Wall Street

Baca juga: IHSG berpeluang menguat didukung stabilnya perekonomian domestik

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG akhir pekan melemah, investor nantikan rilis data inflasi AS

Pewarta : Citro Atmoko
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024