Singapura (ANTARA) - Harga minyak sedikit melemah di awal perdagangan Asia pada Rabu, (20/7/2022) pagi, tertekan oleh upaya bank-bank sentral global untuk menjinakkan inflasi dan menjelang perkiraan peningkatan persediaan minyak mentah AS karena permintaan produk melemah.

Harga minyak mentah Brent turun 39 sen atau 0,5 persen. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 62 sen, menjadi diperdagangkan di 103,60 dolar AS per barel.

Stok minyak mentah AS naik sekitar 1,9 juta barel untuk pekan yang berakhir 15 Juli, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa (19/7/2022).

Data persediaan minyak mentah dan bahan bakar mingguan resmi dari Badan Informasi Energi AS (EIA) diharapkan pada Rabu pukul 15.30 waktu setempat.

Harga minyak juga turun di sesi sebelumnya, terjebak dalam tarik-menarik antara kekhawatiran pasokan karena sanksi Barat terhadap Rusia dan tekanan pada indikasi dari para bankir sentral bahwa mereka akan menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi.

Pada Jumat (15/7/2022), open interest di bursa berjangka New York Mercantile Exchange turun ke level terendah sejak September 2015 karena investor mengurangi aset-aset berisiko seperti komoditas, khawatir bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga AS.


Baca juga: Minyak melonjak di Asia didukung pelemahan dolar AS
Baca juga: Minyak tergelincir terseret reli dolar


Pewarta : Apep Suhendar
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024