Kupang (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengharapkan adanya solusi dalam mengatasi tingginya harga tiket pesawat udara yang semakin mahal di provinsi berbasis kepulauan ini.

"Masyarakat NTT saat ini mengeluhkan tingginya harga tiket pesawat dalam daerah NTT. Kenaikan harga tiket sudah lebih dari 100 persen dari sebelumnya," kata Ketua DPRD NTT, Emelia Nomleni ketika di hubungi di Kupang, Jumat, (22/72022).

Ia meminta adanya solusi karena harga tiket Kupang-Ruteng Kabupaten Manggarai yang sebelumnya Rp800.000- Rp900.000 naik menjadi Rp1,8 juta, sedangkan rute Kupang-Bajawa, Kabupaten Ngada, sebelumnya Rp700.000-Rp800.000 naik menjadi Rp1,5 juta.

Menurut Emilia Nomleni, kenaikan harga tiket pesawat yang sangat tinggi perlu menjadi perhatian serius agar masyarakat tidak perlu khawatir, mengingat keberadaan angkutan udara di NTT sangat penting.

"Waktu banyak maskapai penerbangan yang melayani NTT harga tiket sangat murah. Kenaikan harga tiket ini terjadi setelah hanya satu maskapai penerbangan saja yang beroperasi di NTT," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap kenaikan harga tiket pesawat udara di NTT menjadi perhatian serius dari pemerintah untuk membantu masyarakat NTT dalam melaksanakan kegiatan.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur Isyak Nuka mengatakan kenaikan harga tiket di NTT merupakan dampak kenaikan harga bahan bakar pesawat (avtur) yang saat ini mencapai Rp15.749 per liter, dari harga sebelumnya Rp9.154 per liter.

Selain itu, menurut dia, kenaikan harga tiket pesawat udara disebabkan tingginya harga minyak mentah internasional yang saat ini bertahan di atas 100 dollar AS per barel.

Baca juga: Dishub NTT sebut kenaikan harga avtur pengaruhi tarif pesawat udara

Baca juga: Kata ASITA, kenaikan harga tiket pesawat tantangan baru bagi pariwisata
 

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024