Labuan Bajo (ANTARA) - Sebanyak 150 pelaku UMKM terlibat pameran dalam Festival Golo Koe Labuan Bajo, Manggarai Barat yang diselenggarakan Keuskupan Ruteng bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).

"Festival ini harus memberikan nilai tambah berupa peningkatan ekonomi bagi pelaku UMKM yang ikut terlibat," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng selaku Ketua Panitia Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Selasa, (9/8/2022).

Pelaku UMKM yang terlibat dalam pameran membawa produk tenun ikat, anyaman tradisional, kriya, kuliner, fesyen, dan produk kerajinan tangan lainnya. Mereka berasal dari paroki-paroki yang ada di Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur. Selain itu ada pula pelaku UMKM dari Kabupaten Sikka, serta UMKM dari Polres Manggarai Barat dan Lanal Labuan Bajo.

Yulianus mengatakan kehadiran pameran UMKM ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat untuk mengedepankan produk lokal dan bangga dengan buatan lokal. Geliat UMKM ini perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah agar UMKM bisa terus bangkit dan memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi daerah.

Dia sendiri telah mengunjungi beberapa gerai pameran dan berinteraksi dengan pelaku UMKM. Dia memastikan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat siap membantu pengembangan produk UMKM dan memasarkan produk tersebut.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan di Kabupaten Manggarai itu berharap kehadiran Waterfront City Marina Labuan Bajo yang telah diresmikan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu dapat menjadi titik pengembangan pariwisata, termasuk pemasaran UMKM.

Dia pun mengajak Dekranasda Kabupaten Manggarai Barat untuk bersama mendukung keberlanjutan produk para pelaku UMKM tersebut.

"Kami bersama Dekranasda akan melihat produk UMKM yang belum memenuhi syarat untuk dapat dibina lebih mendalam," ungkapnya.

Festival Golo Koe Labuan Bajo berlangsung dari tanggal 8-15 Agustus 2022 di Gua Maria Golo Koe Labuan Bajo dan Waterfront City Marina Labuan Bajo dengan berbagai pameran dan kesenian rakyat.

Masyarakat dapat berkunjung ke lokasi tersebut mulai pukul 09.00 Wita hingga malam hari.

Baca juga: Keuskupan Ruteng perkuat pariwisata holistik

Baca juga: Tur operator Italia minta tarif tiket masuk TN Komodo diturunkan

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024