Kupang (ANTARA) - Rumah Detensi Imigrasi Kupang, Kanwil Kemenkumham Nusa Tenggara Timur mencatat hingga akhir Agustus 2022 jumlah pengungsi dari negara-negara konflik di Kota Kupang mencapai 197 orang dan dari dua negara.
“Jadi saat ini jumlah pengungsi-nya mencapai 197 orang, bak itu orang dewasa dan anak-anak,” kata Kepala Rudenim Imigrasi Kupang, Heksa Asik Soepriadi di Kupang, Senin, (29/8/2022).
Ia menjelaskan bahwa 197 pengungsi itu berasal dari dua negara yang merupakan daerah konflik yakni Afghanistan dan Pakistan.
Mereka tersebar di tiga penginapan di Kota Kupang yang semuanya dibiayai oleh International Organization of Migration (IOM) yang berada di dalam naungannya PBB.
Dia menyebutkan tiga penginapan yang menjadi lokasi para pengungsi itu menginap yakni Hotel Lavender 80 orang, Hotel Kupang Inn 61 orang dan Hotel Ina Boi 56 orang.
“Jumlah pengungsi didominasi oleh pengungsi asal Afghanistan, dimana jumlah mereka mencapai 194 orang dan sisanya adalah pengungsi Pakistan,” katanya.
Sejauh ini untuk memastikan kondisi keamanan di tiga shelter tersebut, Heksa menambahkan bahwa proses pengawasan rutin dilakukan setiap pekan.
Baca juga: Kemenkumham pindahkan 6 pengungsi Afghanistan ke Jakarta
Pengawasan dilakukan untuk mencegah jangan sampai ada konflik diantara para pengungsi, serta memastikan kondisi para pengungsi sehat-sehat saja.
Baca juga: Petugas perketat pengawasan pengungsi Rohingya
Disamping itu juga, ada pula petugas dari Rudenim yang rutin melakukan pergantian berjaga di tiga shelter yang ada di Kota Kupang itu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rudenim Kupang catat 197 pengungsi dari dua negara konflik
“Jadi saat ini jumlah pengungsi-nya mencapai 197 orang, bak itu orang dewasa dan anak-anak,” kata Kepala Rudenim Imigrasi Kupang, Heksa Asik Soepriadi di Kupang, Senin, (29/8/2022).
Ia menjelaskan bahwa 197 pengungsi itu berasal dari dua negara yang merupakan daerah konflik yakni Afghanistan dan Pakistan.
Mereka tersebar di tiga penginapan di Kota Kupang yang semuanya dibiayai oleh International Organization of Migration (IOM) yang berada di dalam naungannya PBB.
Dia menyebutkan tiga penginapan yang menjadi lokasi para pengungsi itu menginap yakni Hotel Lavender 80 orang, Hotel Kupang Inn 61 orang dan Hotel Ina Boi 56 orang.
“Jumlah pengungsi didominasi oleh pengungsi asal Afghanistan, dimana jumlah mereka mencapai 194 orang dan sisanya adalah pengungsi Pakistan,” katanya.
Sejauh ini untuk memastikan kondisi keamanan di tiga shelter tersebut, Heksa menambahkan bahwa proses pengawasan rutin dilakukan setiap pekan.
Baca juga: Kemenkumham pindahkan 6 pengungsi Afghanistan ke Jakarta
Pengawasan dilakukan untuk mencegah jangan sampai ada konflik diantara para pengungsi, serta memastikan kondisi para pengungsi sehat-sehat saja.
Baca juga: Petugas perketat pengawasan pengungsi Rohingya
Disamping itu juga, ada pula petugas dari Rudenim yang rutin melakukan pergantian berjaga di tiga shelter yang ada di Kota Kupang itu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rudenim Kupang catat 197 pengungsi dari dua negara konflik