Kupang (ANTARA) - Muslimat Nahdlatul Ulama Jawa Barat mendukung Gerakan Melawan Stunting yang digagas oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Puan Maharani, melalui pelaksanaan Program HaloPuan yang dijalankan di Provinsi Jawa Barat.
Di hadapan lebih daripada 2.500 anggota Muslimat NU se-Jawa Barat yang memenuhi Bale Asri Pusdai Jawa Barat, Kota Bandung, pada 31 Agustus 2022, untuk memperingati Harlah ke-76 Muslimat NU, Ketua Muslimat NU Jawa Barat, R Ella Girikomala, bersama Koordinator HaloPuan, Poppy Astari, menandatangani naskah kerja sama Gerakan Melawan Stunting di Jawa Barat.
“Angka stunting di Jawa Barat termasuk tinggi, dan karena itu, pada kegiatan peringatan Harlah ini, kami mengadakan kerja sama dengan HaloPuan dalam Gerakan Melawan Stunting dengan harapan bangsa kita ke depannya kuat dalam jasmani dan rohani,” kata Ella dalam keterangan yang diterima, Kamis, (1/9/2022).
Sebelum naskah kerja sama diteken, HaloPuan menampilkan video presentasi tentang Gerakan Melawan Stunting yang sudah berjalan lebih daripada satu tahun. Video tersebut menggambarkan HaloPuan yang telah menjelajahi 29 desa dan kelurahan di 19 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Sekitar 3.000 target warga telah menerima intervensi gizi sensitif berupa penyuluhan dan intervensi gizi spesifik berupa pemberian makanan tambahan, termasuk di dalamnya bubuk daun kelor.
Bubuk daun kelor merupakan gagasan khas HaloPuan dalam melawan stunting. Dalam video disebutkan, berdasarkan banyak penelitian, daun kelor yang diekstraksi menjadi bubuk merupakan asupan super. WHO menilai bubuk daun kelor sebagai superfood dan menggunakannya untuk mengatasi malnutrisi dan gizi buruk di sejumlah negara.
Kandungan kelor dinilai mampu menjaga keseimbangan gizi dan nutrisi pada balita. Bubuk daun kelor mengandung 1.086 persen kebutuhan vitamin A pada balita. Bubuk daun kelor juga mengandung 86 persen kebutuhan vitamin C pada balita. Bubuk daun kelor mengandung 4 kali kalsium susu, 2 kali protein yoghurt, 7 kali vitamin c jeruk, 4 kali vitamin A wortel, dan 3 kali potasium pisang.
Poppy mengatakan, Muslimat NU merupakan ormas kaum perempuan tertua dan terbesar di Jawa Barat. Jaringan Muslimat menjangkau desa-desa melalui majelis-majelis taklim. “Oleh karena itu, HaloPuan menyadari, tanpa bekerja sama dengan Muslimat NU dan ormas-ormas lainnya, Gerakan Melawan Stunting tak akan mampu memperluas capaiannya,” katanya.
Anggota DPRD Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan, yang telah mengadakan Gerakan Melawan Stunting di empat titik lokasi bersama HaloPuan, menyampaikan testimoni bahwa apa yang dilakukan HaloPuan efektif menurunkan angka stunting.
“Ini karena HaloPuan membawa gagasan baru berupa bubuk daun kelor,” ujar Yudha. “Di salah satu desa, yakni di Sukajaya, angka stuntingnya turun signifikan setelah warga sasaran mengonsumsi bubuk daun kelor dan dimonitor oleh teman-teman HaloPuan bersama kader-kader posyandu.”
Dengan bermitra bersama Muslimat NU Jawa Barat, Yudha percaya gagasan bubuk daun kelor yang dibawa HaloPuan bisa bergaung lebih luas lagi.
“Kolaborasi ini akan mempercepat penurunan stunting karena jaringan Muslimat NU sangat luas hingga majelis-majelis taklim di desa-desa.”
Usai penandatanganan naskah kerja sama, HaloPuan memberi bibit dan bubuk kelor kepada Ketua PW Muslimat NU Jawa Barat, R Ella Girikomala, dan Ketua PW NU Jawa Barat, Kiai Juhadi Muhammad.
"Untuk langkah selanjutnya, kami bersama pengurus-pengurus cabang Muslimat NU se-Jawa Barat akan melakukan intervensi gizi sensitif dan spesifik di desa-desa," kata Poppy.
Baca juga: HaloPuan gandeng LKNU Jawa Barat sosialisasi melawan stunting
Harlah ke-76 Muslimat NU dan penandatanganan naskah kerja sama Muslimat NU dan HaloPuan juga dihadiri oleh Pembina Muslimat NU Jawa Barat, Lina Marlina Ruzhan, dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
Lina menyambut baik kerja sama ini karena angka stunting di Jawa Barat merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Sementara, Wagub Uu Ruzhanul mengakui, meskipun angka stunting di Jawa Barat turun, penurunannya belum sesuai harapan.
Baca juga: HaloPuan bantu tangani stunting di Ciamis, Ketua DPRD: Tanda kasih Puan Maharani
"Oleh karena itu, kami mengadakan kolaborasi-kolaborasi, termasuk dengan HaloPuan,” kata Uu Ruzhanul. “Saya berterima kasih kepada HaloPuan yang telah membantu kami dalam rangka zero stunting di Jawa Barat, hatur nuhun Bu Puan.”
Dalam acara Harlah ini, para Muslimat NU Jawa Barat juga mengadakan lomba paduan suara dan senam lansia. Muslimat NU Kabupaten Sumedang memborong kedua lomba itu sebagai juara pertama.
Menurut saya kerja sama Muslimat NU Jawa Barat dan HaloPuan ini baik sekali, bagus," kata Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Sumedang, Susi Gantini. "Kami siap bekerja sama untuk melawan stunting", tegasnya.
Di hadapan lebih daripada 2.500 anggota Muslimat NU se-Jawa Barat yang memenuhi Bale Asri Pusdai Jawa Barat, Kota Bandung, pada 31 Agustus 2022, untuk memperingati Harlah ke-76 Muslimat NU, Ketua Muslimat NU Jawa Barat, R Ella Girikomala, bersama Koordinator HaloPuan, Poppy Astari, menandatangani naskah kerja sama Gerakan Melawan Stunting di Jawa Barat.
“Angka stunting di Jawa Barat termasuk tinggi, dan karena itu, pada kegiatan peringatan Harlah ini, kami mengadakan kerja sama dengan HaloPuan dalam Gerakan Melawan Stunting dengan harapan bangsa kita ke depannya kuat dalam jasmani dan rohani,” kata Ella dalam keterangan yang diterima, Kamis, (1/9/2022).
Sebelum naskah kerja sama diteken, HaloPuan menampilkan video presentasi tentang Gerakan Melawan Stunting yang sudah berjalan lebih daripada satu tahun. Video tersebut menggambarkan HaloPuan yang telah menjelajahi 29 desa dan kelurahan di 19 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Sekitar 3.000 target warga telah menerima intervensi gizi sensitif berupa penyuluhan dan intervensi gizi spesifik berupa pemberian makanan tambahan, termasuk di dalamnya bubuk daun kelor.
Bubuk daun kelor merupakan gagasan khas HaloPuan dalam melawan stunting. Dalam video disebutkan, berdasarkan banyak penelitian, daun kelor yang diekstraksi menjadi bubuk merupakan asupan super. WHO menilai bubuk daun kelor sebagai superfood dan menggunakannya untuk mengatasi malnutrisi dan gizi buruk di sejumlah negara.
Kandungan kelor dinilai mampu menjaga keseimbangan gizi dan nutrisi pada balita. Bubuk daun kelor mengandung 1.086 persen kebutuhan vitamin A pada balita. Bubuk daun kelor juga mengandung 86 persen kebutuhan vitamin C pada balita. Bubuk daun kelor mengandung 4 kali kalsium susu, 2 kali protein yoghurt, 7 kali vitamin c jeruk, 4 kali vitamin A wortel, dan 3 kali potasium pisang.
Poppy mengatakan, Muslimat NU merupakan ormas kaum perempuan tertua dan terbesar di Jawa Barat. Jaringan Muslimat menjangkau desa-desa melalui majelis-majelis taklim. “Oleh karena itu, HaloPuan menyadari, tanpa bekerja sama dengan Muslimat NU dan ormas-ormas lainnya, Gerakan Melawan Stunting tak akan mampu memperluas capaiannya,” katanya.
Anggota DPRD Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan, yang telah mengadakan Gerakan Melawan Stunting di empat titik lokasi bersama HaloPuan, menyampaikan testimoni bahwa apa yang dilakukan HaloPuan efektif menurunkan angka stunting.
“Ini karena HaloPuan membawa gagasan baru berupa bubuk daun kelor,” ujar Yudha. “Di salah satu desa, yakni di Sukajaya, angka stuntingnya turun signifikan setelah warga sasaran mengonsumsi bubuk daun kelor dan dimonitor oleh teman-teman HaloPuan bersama kader-kader posyandu.”
Dengan bermitra bersama Muslimat NU Jawa Barat, Yudha percaya gagasan bubuk daun kelor yang dibawa HaloPuan bisa bergaung lebih luas lagi.
“Kolaborasi ini akan mempercepat penurunan stunting karena jaringan Muslimat NU sangat luas hingga majelis-majelis taklim di desa-desa.”
Usai penandatanganan naskah kerja sama, HaloPuan memberi bibit dan bubuk kelor kepada Ketua PW Muslimat NU Jawa Barat, R Ella Girikomala, dan Ketua PW NU Jawa Barat, Kiai Juhadi Muhammad.
"Untuk langkah selanjutnya, kami bersama pengurus-pengurus cabang Muslimat NU se-Jawa Barat akan melakukan intervensi gizi sensitif dan spesifik di desa-desa," kata Poppy.
Baca juga: HaloPuan gandeng LKNU Jawa Barat sosialisasi melawan stunting
Harlah ke-76 Muslimat NU dan penandatanganan naskah kerja sama Muslimat NU dan HaloPuan juga dihadiri oleh Pembina Muslimat NU Jawa Barat, Lina Marlina Ruzhan, dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
Lina menyambut baik kerja sama ini karena angka stunting di Jawa Barat merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Sementara, Wagub Uu Ruzhanul mengakui, meskipun angka stunting di Jawa Barat turun, penurunannya belum sesuai harapan.
Baca juga: HaloPuan bantu tangani stunting di Ciamis, Ketua DPRD: Tanda kasih Puan Maharani
"Oleh karena itu, kami mengadakan kolaborasi-kolaborasi, termasuk dengan HaloPuan,” kata Uu Ruzhanul. “Saya berterima kasih kepada HaloPuan yang telah membantu kami dalam rangka zero stunting di Jawa Barat, hatur nuhun Bu Puan.”
Dalam acara Harlah ini, para Muslimat NU Jawa Barat juga mengadakan lomba paduan suara dan senam lansia. Muslimat NU Kabupaten Sumedang memborong kedua lomba itu sebagai juara pertama.
Menurut saya kerja sama Muslimat NU Jawa Barat dan HaloPuan ini baik sekali, bagus," kata Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Sumedang, Susi Gantini. "Kami siap bekerja sama untuk melawan stunting", tegasnya.