Labuan Bajo (ANTARA) - Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Kupang bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur melatih kesiapan prajurit menghadapi ancaman keamanan dan penanggulangan bencana alam lewat simulasi penanganan dampak gempa bumi di Kupang.

"Latihan simulasi ditujukan untuk melatih semua instansi yang terlibat untuk bekerja sama sesuai tugas pokok masing-masing dalam penanganan bencana, sehingga akan meminimalisasi adanya korban bencana," kata Komandan Lanudal Kupang Letkol Laut (E) Nasrul Azharudin ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Minggu, (4/9/2022).

Dia mengemukakan salah satu tugas pokok TNI dalam operasi militer selain perang (OMSP) berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 adalah membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan. Oleh karena itu TNI harus membantu BPBD sebagai pimpinan sektor dalam upaya tanggap darurat di lapangan bersama pemangku kepentingan penanganan bencana lain.

Ia mengatakan Indonesia negara kepulauan yang terletak di pertemuan empat lempeng tektonik, yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik serta masuk dalam jalur ring of fire (rangkaian gunung berapi).

Dengan kondisi itu, katanya, risiko bencana bisa dipetakan, namun kejadian bencana tidak dapat dipastikan waktunya.

Latihan siaga penanggulangan bencana salah satu latihan berdasarkan direktif latihan Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) untuk melatih kesiapan prajurit menghadapi ancaman keamanan maupun penanggulangan dampak bencana alam.

"Prinsipnya kita paham prosedur jika terjadi gempa bumi; apa yang harus dilakukan dan seperti apa alur koordinasi. Pertolongan pertama merupakan kunci utama dalam kegiatan penyelamatan korban saat ada bencana," ungkapnya.

Dengan simulasi penanganan bencana gempa bumi pada 31 Agustus hingga 1 September 2022 itu, Nasrul berharap, semua peserta bisa memiliki pengetahuan tentang penanganan bencana yang terdiri atas tiga bagian, yaitu prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana. Kegiatan itu diikuti oleh Lanudal Kupang, BPBD NTT, Basarnas, Tagana Dinas Sosial, BMKG, dan warga sekitar Lanudal Kupang.

"Kami berharap latihan siaga penanggulangan bencana alam dapat dilaksanakan secara gabungan dan periodik oleh pemerintah daerah bersama TNI, Polri, pihak sekolah, serta relawan sebagai salah satu upaya mitigasi bencana," kata dia.

Baca juga: BMKG tingkatkan pemahaman warga Sikka tentang informasi MKG

Baca juga: Artikel - Menanamkan kesiagaan dini melalui simulasi gempa

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024