Kupang (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Kupang, George Melkianus Hadjoh membuka Musyawarah Daerah (MUSDA) III Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kupang Masa Bakti Khidmat 2022-2027 bertempat di Hotel Neo By Aston Kelurahan Oesapa Selatan.
Musda III Dewan Pimpinan MUI Kota Kupang masa khidmat 2022-2027 yang mengusung tema “Islam Wastathiyah untuk Kota Kupang yang cerdas, mandiri dan sejahtera diikuti oleh Pengurus MUI Kota Kupang masa khidmat 2017-2022 serta para utusan MUI Kecamatan se-Kota Kupang, unsur organisasi kemasyarakatan Islam tingkat Kota Kupang serta unsur pondok pesantren yang ada di Kota Kupang.
Ketua panitia Ambo menjelaskan bahwa penyelenggaraan Musda berdasarkan kesadaran akan keberadaan MUI untuk senantiasa terpanggil dalam memberikan peran kesejarahan bangsa, kesadaran MUI akan kemajemukan dan keberagaman umat Islam dalam pikiran dan paham keagamaan.
Ia mengatakan MUI untuk selalu menegakkan kebenaran dan keadilan, tanggung jawab MUI untuk meningkatkan fungsi dan peran sebagai pemimpin umat,
sebagai wadah musyawarah para ulama dan cendekiawan, tanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia yang aman, adil dan makmur serta memberikan bimbingan kepada umat agar tercipta kondisi kehidupan beragama yang kuat.
Lanjutnya, tujuan pelaksanaan Musda III MUI Kota Kupang juga sebagai bentuk evaluasi terhadap kebijakan organisasi, perumusan langkah-langlah strategis bagi pengembangan MUI Kota Kupang, penyusunan pokok-pokok program kerja serta dalam rangka pemilihan dan penetapan Dewan Pimpinan MUI Kota Kupang masa khidmat tahun 2022-2027.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Penjabat Walikota Kupang George Melkianus Hadjoh, S.H. sekaligus membuka penyelenggaraan Musda tersebut menekankan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi dengan tingkat toleransi yang hebat di Indonesia, meskipun terdiri dari masyarakat yang majemuk serta keragaman pemeluk agama. Keragaman ini sesungguhnya merupakan kekuatan masyarakat NTT.
Ia mengajak masyarakat berkolaborasi bersama pemerintah membangun Kota Kupang dengan mengedepankan kerja cepat dalam bingkai toleransi.
George menambahkan bahwa pemerintah sementara ini sedang gencar agar dapat segera membenahi persoalan yang menjadi keluhan masyarakat yaitu terkait sampah, "pemerintah akan bekerja cepat karena peduli terhadap persoalan yang menjadi keluhan masyarakat, karena sesungguhnya pemerintah ingin memberikan pelayanan yang berkualitas bagi kepuasan dan kesejahteraan masyarakat," ujar George.
Dalam kesempatan yang sama pula, George mengajak MUI Kota Kupang yang menjadi bagian penting masyarakat dan mitra Pemerintah Kota Kupang untuk ikut mewujudkan Kota Kupang sebagai kota terbersih dalam waktu yang tidak begitu lama melalui tindakan-tindakan nyata.
“Saya mengundang MUI untuk melakukan tindakan-tindakan nyata mendukung upaya pemerintah mewujudkan Kota Kupang menjadi kota terbersih, kota yang indah dan saya yakin dengan bekerja sama itu tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Kenapa bisa dilakukan? Karena dengan kekuatan seluruh elemen masyarakat baik itu pemuka agama, tokoh masyarakat, pengusaha, TNI Polri kita satukan tekad agar persoalan sampah dan lingkungan yang selalu menjadi keluhan dapat diatasi,“ kata George.
Turut hadir dalam Musda III Dewan Pimpinan MUI Kota Kupang dari tingkat provinsi NTT, Ketua Umum, Drs. H. Muhammad S. Wongso, Sekretaris Umum, Drs. H. Husen Anwar, dan para pejabat lainnya. Sementara dari MUI Kota Kupang hadir Ketua Umum, H. Muhammad M.S., Sekretaris Umum, Muhamad Nur, S.Pd, serta pejabat lainnya. Dari panitia acara antara lain, Usman Sakan, S.Ag., M.Pd. selaku sekretaris. Hadir pula tokoh muslim antara lain anggota DPRD Provinsi NTT, Ir. Muhammad Anshor Orang dan staf khusus Gubernur NTT, H. Anwar Pua Geno, S.H. serta para undangan antara lain dari Pimpinan MUI Kecamatan Se Kota Kupang, para Pimpinan Ormas Islam dan para Imam Masjid se-Kota Kupang.
Baca juga: Kapolda NTT imbau unjuk rasa soal BBM hindari anarkis
Baca juga: Pimpinan umat beragama dukung Pemkot Kupang tangani kebersihan
Musda III Dewan Pimpinan MUI Kota Kupang masa khidmat 2022-2027 yang mengusung tema “Islam Wastathiyah untuk Kota Kupang yang cerdas, mandiri dan sejahtera diikuti oleh Pengurus MUI Kota Kupang masa khidmat 2017-2022 serta para utusan MUI Kecamatan se-Kota Kupang, unsur organisasi kemasyarakatan Islam tingkat Kota Kupang serta unsur pondok pesantren yang ada di Kota Kupang.
Ketua panitia Ambo menjelaskan bahwa penyelenggaraan Musda berdasarkan kesadaran akan keberadaan MUI untuk senantiasa terpanggil dalam memberikan peran kesejarahan bangsa, kesadaran MUI akan kemajemukan dan keberagaman umat Islam dalam pikiran dan paham keagamaan.
Ia mengatakan MUI untuk selalu menegakkan kebenaran dan keadilan, tanggung jawab MUI untuk meningkatkan fungsi dan peran sebagai pemimpin umat,
sebagai wadah musyawarah para ulama dan cendekiawan, tanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia yang aman, adil dan makmur serta memberikan bimbingan kepada umat agar tercipta kondisi kehidupan beragama yang kuat.
Lanjutnya, tujuan pelaksanaan Musda III MUI Kota Kupang juga sebagai bentuk evaluasi terhadap kebijakan organisasi, perumusan langkah-langlah strategis bagi pengembangan MUI Kota Kupang, penyusunan pokok-pokok program kerja serta dalam rangka pemilihan dan penetapan Dewan Pimpinan MUI Kota Kupang masa khidmat tahun 2022-2027.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Penjabat Walikota Kupang George Melkianus Hadjoh, S.H. sekaligus membuka penyelenggaraan Musda tersebut menekankan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi dengan tingkat toleransi yang hebat di Indonesia, meskipun terdiri dari masyarakat yang majemuk serta keragaman pemeluk agama. Keragaman ini sesungguhnya merupakan kekuatan masyarakat NTT.
Ia mengajak masyarakat berkolaborasi bersama pemerintah membangun Kota Kupang dengan mengedepankan kerja cepat dalam bingkai toleransi.
George menambahkan bahwa pemerintah sementara ini sedang gencar agar dapat segera membenahi persoalan yang menjadi keluhan masyarakat yaitu terkait sampah, "pemerintah akan bekerja cepat karena peduli terhadap persoalan yang menjadi keluhan masyarakat, karena sesungguhnya pemerintah ingin memberikan pelayanan yang berkualitas bagi kepuasan dan kesejahteraan masyarakat," ujar George.
Dalam kesempatan yang sama pula, George mengajak MUI Kota Kupang yang menjadi bagian penting masyarakat dan mitra Pemerintah Kota Kupang untuk ikut mewujudkan Kota Kupang sebagai kota terbersih dalam waktu yang tidak begitu lama melalui tindakan-tindakan nyata.
“Saya mengundang MUI untuk melakukan tindakan-tindakan nyata mendukung upaya pemerintah mewujudkan Kota Kupang menjadi kota terbersih, kota yang indah dan saya yakin dengan bekerja sama itu tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Kenapa bisa dilakukan? Karena dengan kekuatan seluruh elemen masyarakat baik itu pemuka agama, tokoh masyarakat, pengusaha, TNI Polri kita satukan tekad agar persoalan sampah dan lingkungan yang selalu menjadi keluhan dapat diatasi,“ kata George.
Turut hadir dalam Musda III Dewan Pimpinan MUI Kota Kupang dari tingkat provinsi NTT, Ketua Umum, Drs. H. Muhammad S. Wongso, Sekretaris Umum, Drs. H. Husen Anwar, dan para pejabat lainnya. Sementara dari MUI Kota Kupang hadir Ketua Umum, H. Muhammad M.S., Sekretaris Umum, Muhamad Nur, S.Pd, serta pejabat lainnya. Dari panitia acara antara lain, Usman Sakan, S.Ag., M.Pd. selaku sekretaris. Hadir pula tokoh muslim antara lain anggota DPRD Provinsi NTT, Ir. Muhammad Anshor Orang dan staf khusus Gubernur NTT, H. Anwar Pua Geno, S.H. serta para undangan antara lain dari Pimpinan MUI Kecamatan Se Kota Kupang, para Pimpinan Ormas Islam dan para Imam Masjid se-Kota Kupang.
Baca juga: Kapolda NTT imbau unjuk rasa soal BBM hindari anarkis
Baca juga: Pimpinan umat beragama dukung Pemkot Kupang tangani kebersihan