Maumere (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mengajak warga Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur untuk menyukseskan program Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) tahun 2022 untuk mewujudkan satu data perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
"Tujuannya yakni reformasi satu data untuk perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Jadi kita bangun basis data dengan Regsosek, sehingga ketika melakukan intervensi apa pun ya tepat sasaran," kata Kepala BPS Kabupaten Sikka Kristanto Setyo Utomo di Maumere, Rabu, (5/10/2022).
Regsosek merupakan pengumpulan data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan. Kegiatan ini akan berlangsung mulai tanggal 15 Oktober hingga 14 November 2022.
Ia mengemukakan bahwa pendataan dalam Regsosek di Kabupaten Sikka akan dilakukan oleh 593 petugas yang diterjunkan ke semua RT. Mereka akan melakukan pendataan dengan model sensus.
Data itu pun, ujar dia, akan menjadi data kondisi ekonomi yang dimanfaatkan untuk program kesehatan, program kewirausahaan, program investasi, dan program pasar kerja.
Untuk melakukan pendataan ini, lanjutnya, BPS telah menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam hal ini Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
"Semua tidak boleh ada yang tertinggal. Ke depannya kita tidak perlu lagi Regsosek, tinggal data diperbaharui," ungkap Kristanto.
Kristanto menyebut cita-cita Presiden RI Joko Widodo yakni mengentaskan kemiskinan ekstrem, pemberdayaan masyarakat, dan perlindungan sosial dapat terwujud jika ada pendataan yang bagus dan memiliki sumber data.
"Masyarakat harus jujur apa informasi yang ditanya, itu dijawab supaya tidak ada lagi bantuan tidak tepat sasaran," kata Kristanto.
Baca juga: BPS NTT: Harga transportasi naik picu inflasi September 1,64 persen
Baca juga: Bupati Matim sebut Regsosek dukung ketepatan sasaran program
"Tujuannya yakni reformasi satu data untuk perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Jadi kita bangun basis data dengan Regsosek, sehingga ketika melakukan intervensi apa pun ya tepat sasaran," kata Kepala BPS Kabupaten Sikka Kristanto Setyo Utomo di Maumere, Rabu, (5/10/2022).
Regsosek merupakan pengumpulan data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan. Kegiatan ini akan berlangsung mulai tanggal 15 Oktober hingga 14 November 2022.
Ia mengemukakan bahwa pendataan dalam Regsosek di Kabupaten Sikka akan dilakukan oleh 593 petugas yang diterjunkan ke semua RT. Mereka akan melakukan pendataan dengan model sensus.
Data itu pun, ujar dia, akan menjadi data kondisi ekonomi yang dimanfaatkan untuk program kesehatan, program kewirausahaan, program investasi, dan program pasar kerja.
Untuk melakukan pendataan ini, lanjutnya, BPS telah menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam hal ini Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
"Semua tidak boleh ada yang tertinggal. Ke depannya kita tidak perlu lagi Regsosek, tinggal data diperbaharui," ungkap Kristanto.
Kristanto menyebut cita-cita Presiden RI Joko Widodo yakni mengentaskan kemiskinan ekstrem, pemberdayaan masyarakat, dan perlindungan sosial dapat terwujud jika ada pendataan yang bagus dan memiliki sumber data.
"Masyarakat harus jujur apa informasi yang ditanya, itu dijawab supaya tidak ada lagi bantuan tidak tepat sasaran," kata Kristanto.
Baca juga: BPS NTT: Harga transportasi naik picu inflasi September 1,64 persen
Baca juga: Bupati Matim sebut Regsosek dukung ketepatan sasaran program