Pulau Kesui, Maluku (AntaraNews NTT) - Pemerintah Kecamatan Seram Timur, Provinsi Maluku mengapresiasi kegiatan Ekspedisi Kas Keliling yang dilakukan Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI-AL berupa penukaran uang lusuh, sosialisasi ciri keaslian uang rupiah serta pengobatan gratis.
"Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh BI di Pulau Kesui ini, karena sangat membantu masyarakat setempat untuk menukarkan uangnya yang lusuh," kata Camat Seram Timur Muhammad Jefri kepada Antara di desa Tamher Timur, Sabtu (3/11).
Hal ini disampaikannya ketika Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI-AL melaksanakan kegiatan Ekspedisi Kas Keliling di pulau-pulau terluar, terdepan dan tertinggal (3T) di wilayah Provinsi Maluku dan Nusa Tenggara Timur.
Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T itu dimulai dari Pulau Kesui, Pulau Kei Kecil, Pulau Jamdena, Pulau Leti, dan Pulau Wetar di wilayah Provinsi Maluku.
Sementara untuk pulau-pulau 3T di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan dimulai dari Pulau Pantar di Kabupaten Alor, Pulau Solor di Kabupaten Flores Timur dan akan berakhir di Kota Kupang, Pulau Timor.
Jefri mengatakan bahwa penukaran uang lusuh itu sangat diperlukan oleh masyarakat di Pulau Kesui, yang selama ini tidak pernah mengenal bank.
Baca juga: Pelayaran ekspedisi kas keliling daerah 3T dimulai
Pulau Kesui terletak di wilayah timur Kabupaten Seram, dengan jarak tempuh sekitar 140 mil dari Ambon, ibu kota Provinsi Maluku.
"Kami di sini sulit sekali untuk melakukan penukaran uang, sehingga banyak uang lusuh yang terbuang percuma. Kehadiran BI lewat Ekspedisi Kas Keliling ini sangat membantu masyarakat kami di sini," ujarnya.
Ia menambahkan selain penukaran uang lusuh, sosialisasi ciri keaslian uang dan pengobatan gratis juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat di pulau tersebut.
Muhammad Jefri berharap agar kegiatan seperti ini, terus dilakukan oleh Bank Indonesia sehingga masyarakat yang berada di pulau-pulau 3T dapat menukarkan uangnya yang lusuh serta bisa menikmati pengobatan gratis.
Dua staf Bank Indonesia membawa kotak berisi sejumlah uang yang akan ditukarkan dengan uang lusuh dalam kegoatan Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
"Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh BI di Pulau Kesui ini, karena sangat membantu masyarakat setempat untuk menukarkan uangnya yang lusuh," kata Camat Seram Timur Muhammad Jefri kepada Antara di desa Tamher Timur, Sabtu (3/11).
Hal ini disampaikannya ketika Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI-AL melaksanakan kegiatan Ekspedisi Kas Keliling di pulau-pulau terluar, terdepan dan tertinggal (3T) di wilayah Provinsi Maluku dan Nusa Tenggara Timur.
Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T itu dimulai dari Pulau Kesui, Pulau Kei Kecil, Pulau Jamdena, Pulau Leti, dan Pulau Wetar di wilayah Provinsi Maluku.
Sementara untuk pulau-pulau 3T di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan dimulai dari Pulau Pantar di Kabupaten Alor, Pulau Solor di Kabupaten Flores Timur dan akan berakhir di Kota Kupang, Pulau Timor.
Jefri mengatakan bahwa penukaran uang lusuh itu sangat diperlukan oleh masyarakat di Pulau Kesui, yang selama ini tidak pernah mengenal bank.
Baca juga: Pelayaran ekspedisi kas keliling daerah 3T dimulai
Pulau Kesui terletak di wilayah timur Kabupaten Seram, dengan jarak tempuh sekitar 140 mil dari Ambon, ibu kota Provinsi Maluku.
"Kami di sini sulit sekali untuk melakukan penukaran uang, sehingga banyak uang lusuh yang terbuang percuma. Kehadiran BI lewat Ekspedisi Kas Keliling ini sangat membantu masyarakat kami di sini," ujarnya.
Ia menambahkan selain penukaran uang lusuh, sosialisasi ciri keaslian uang dan pengobatan gratis juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat di pulau tersebut.
Muhammad Jefri berharap agar kegiatan seperti ini, terus dilakukan oleh Bank Indonesia sehingga masyarakat yang berada di pulau-pulau 3T dapat menukarkan uangnya yang lusuh serta bisa menikmati pengobatan gratis.