Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mewaspadai penyebaran demam berdarah dengue (DBD) setelah ada satu kasus positif DBD yang dialami seorang anak laki-laki berusia dua tahun pada Oktober 2022.

"Pasien masuk rumah sakit 8 Oktober, tapi gejala yang timbul mulai 4 Oktober," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Flores Timur Sudirman Kia ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin, (10/10/2022).

Dia mengatakan pasien balita itu berasal dari Desa Ratulodong Kecamatan Tanjung Bunga. Kini pasien tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Sudirman menyebut total kasus DBD di Flores Timur dari Januari hingga hari ini sebanyak 56 kasus positif dan tidak ada pasien yang meninggal.

Guna mengatasi penyebaran virus dengue dan mencegah terjadinya peningkatan kasus, Dinas Kesehatan Flores Timur pun menegaskan puskesmas agar gencar melakukan penyuluhan terkait kebersihan lingkungan kepada masyarakat.

Gerakan PSN 3M Plus pun menjadi salah satu langkah untuk mengantisipasi terjadinya kasus DBD apalagi di tengah kondisi peralihan musim kemarau ke musim penghujan ini.

PSN 3M Plus yakni menguras tempat yang sering menjadi penampungan air; menutup tempat penampungan air rapat-rapat; dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Baca juga: Manggarai Timur fokus lakukan PSN atasi penyebaran DBD


Selanjutnya ada pembagian abate, penyuluhan tentang kebersihan lingkungan, ajakan untuk menggunakan kelambu, serta fogging pada daerah yang menjadi penyebaran kasus DBD.

Baca juga: Pemkab Nagekeo imbau warga tingkatkan kebersihan lingkungan untuk cegah DBD

Sudirman pun berharap masyarakat bisa melakukan PSN mandiri di rumah masing-masing dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penyebaran DBD.

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024