Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Dinas Kesehatan Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, mengapresiasi peran para juru pemantau jentik (jumantik) dalam memberikan edukasi terkait pencegahan penularan virus dengue yang menjadi penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Peran jumantik diperlukan dalam upaya penanggulangan penyakit DBD di setiap desa atau kelurahan melalui upaya peningkatan angka bebas jentik dalam suatu desa," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat Fransiskus Dulla Kurniawan Gibbons di Labuan Bajo Kecamatan Komodo, Selasa, (18/10/2022).

Selain tenaga kesehatan, jumantik merupakan salah satu laskar dalam memerangi penyakit DBD. Salah satu tugas utama jumantik yaitu menggerakkan atau mendorong masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di masing-masing desa atau kelurahan.

Fransiskus menjelaskan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat tengah berjuang untuk menghidupkan kembali jumantik di setiap desa seperti dulu.

Dia mengakui bahwa hanya beberapa desa saja yang memiliki kader jumantik yang merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah desa dan puskesmas.

"Harapan kami, desa atau kelurahan bisa melanjutkan, tetapi banyak yang tidak berjalan. Kami upayakan untuk menghidupkan lagi, tetapi harus dibangun bersama dengan pihak desa atau kelurahan untuk menjamin keberlangsungan kader jumantik," katanya berharap.

Salah satu desa di Manggarai Barat yang masih mengaktifkan peran jumantik adalah Desa Liang Sola.

Kepala Desa Liang Sola Adrianus Harsi mengatakan tiga orang kader Jumantik bertugas pada tiga posyandu dalam wilayah desa itu. Menurutnya peran kader jumantik sangat penting dalam mendorong kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

"Jumantik terus mengunjungi rumah warga sekaligus memberikan edukasi kebersihan lingkungan untuk mencegah DBD," kata Adrianus.

Kader Jumantik yang bertugas di tiap posyandu memiliki peran untuk menyadarkan warga terkait sanitasi, kebersihan lingkungan, serta membagikan abate bagi warga untuk ditaburkan pada tempat penampungan air warga dan kamar mandi.

Mereka akan memberikan edukasi tindakan antisipasi lewat kebersihan lingkungan dan mengingatkan warga agar tempat pembuangan sampah dan genangan air dikeringkan sehingga tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes.

Tak hanya itu, tugas penting kader Jumantik lainnya adalah melakukan skrining bagi warga yang keluar-masuk daerah terutama yang datang dari Papua, Kalimantan dan Pulau Sumba.

"Setelah mereka melakukan skrining, tugas desa adalah melaporkan mana kala ada pelaku perjalanan yang masuk dari daerah tersebut agar ada pemeriksaan darah oleh petugas kesehatan," katanya menjelaskan.

Baca juga: Dinkes Mabar gencar sosialisasi PSN tekan kenaikan kasus DBD

Pemerintah Desa Liang Sola terus mendukung para petugas kesehatan yang hendak melakukan sosialisasi terkait pemberantasan sarang nyamuk. Sosialisasi itu dilakukan pada semua kegiatan desa dan posyandu.

Baca juga: Manggarai Timur lakukan langkah preventif antisipasi DBD

Adrianus optimis upaya kolaborasi desa dan petugas kesehatan dalam wilayah itu dapat menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan untuk mengantisipasi penularan virus dengue.

"Kita harus bersama-sama memperhatikan kebersihan lingkungan agar tidak ada warga desa yang terkena DBD," pintanya.

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025