Kupang (AntaraNews NTT) - Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta Sri Hastjarjo S.Sos, PhD mendorong mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang untuk menggali potensi lokal dalam membuat karya jurnalistik.
"NTT memiliki banyak keunggulan yang dapat dijadikan sebagai laporan karya jurnalistik bagi mahasiswa jurusan ilmu komunikasi," katanya dalam kegiatan workshop kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Undana di Kupang, Jumat (9/11).
Sri Hastjarjo kembali mengimbau para mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi untuk mempromosikan keunggulan daerah melalui media sosial secara positif sehingga potensi unggulan di NTT lebih dikenal masyarakat luas.
Menurut dia, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong masyarakat di provinsi berbasis kepulauan ini memanfaatkan media darling sebagai sumber informasi.
"Beragam informasi melalui media daring dapat diperoleh dengan begitu cepat, sehingga mahasiswa jurusan komunikasi Undana seharusnya memanfaatkan media daring dalam membuat karya jurnalistiknya sehingga bisa diketahui banyak pihak," katanya.
Ia mengemukakan setiap daerah di NTT memilik potensi lokal yang patut dipromosikan, baik itu menyangkut seni dan budaya, sumber daya alam serta pariwisata.
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta Sri Hastjarjo (kiri) ketika memberikan materi dalam kegiatan workshop kurikulum KKN di FISIP Undana, Jumat (9/11). (ANTARA Foto/Benny Jahang)
Keunggulan-keunggulan lokal tersebut, menurut dia, pasti banyak yang tidak terekspose karena berbagai keterbatasan media sebagai sumber infomasi.
"Saya mendorong mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi yang menjadi calon jurnalis, agar lebih banyak mengembangkan jurnalisme yang menekankan pada promosi keunggulan daerah. Hal itu sangat menarik untuk diketahui banyak pihak," ujarnya.
Menutut dia, pengembangan jurnalisme seperti itu telah dilakukan mahasiswa di provinsi lain di Tanah Air, sehingga hal serupa perlu juga dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi di FISIP Undana Kupang.
"Berita-berita yang unik yang memenuhi unsur karya jurnalisitik bisa dikembangkan dan ditulis oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Undana, karena hal ini sangat positif bagi masyaraka. Jangan memberikan informasi yang menyesatkan kepada publik, ini sangat berbahaya," katanya.
"NTT memiliki banyak keunggulan yang dapat dijadikan sebagai laporan karya jurnalistik bagi mahasiswa jurusan ilmu komunikasi," katanya dalam kegiatan workshop kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Undana di Kupang, Jumat (9/11).
Sri Hastjarjo kembali mengimbau para mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi untuk mempromosikan keunggulan daerah melalui media sosial secara positif sehingga potensi unggulan di NTT lebih dikenal masyarakat luas.
Menurut dia, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong masyarakat di provinsi berbasis kepulauan ini memanfaatkan media darling sebagai sumber informasi.
"Beragam informasi melalui media daring dapat diperoleh dengan begitu cepat, sehingga mahasiswa jurusan komunikasi Undana seharusnya memanfaatkan media daring dalam membuat karya jurnalistiknya sehingga bisa diketahui banyak pihak," katanya.
Ia mengemukakan setiap daerah di NTT memilik potensi lokal yang patut dipromosikan, baik itu menyangkut seni dan budaya, sumber daya alam serta pariwisata.
"Saya mendorong mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi yang menjadi calon jurnalis, agar lebih banyak mengembangkan jurnalisme yang menekankan pada promosi keunggulan daerah. Hal itu sangat menarik untuk diketahui banyak pihak," ujarnya.
Menutut dia, pengembangan jurnalisme seperti itu telah dilakukan mahasiswa di provinsi lain di Tanah Air, sehingga hal serupa perlu juga dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi di FISIP Undana Kupang.
"Berita-berita yang unik yang memenuhi unsur karya jurnalisitik bisa dikembangkan dan ditulis oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Undana, karena hal ini sangat positif bagi masyaraka. Jangan memberikan informasi yang menyesatkan kepada publik, ini sangat berbahaya," katanya.