Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, berpeluang variatif menjelang laporan data cadangan devisa dalam negeri pada pekan ini.
IHSG dibuka menguat 35,75 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.849,3. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 6,21 poin atau 0,66 persen ke posisi 945,1.3.
"IHSG pada awal pekan ini berpeluang bergerak variatif cenderung melemah di kisaran 6.781 hingga 6.865," tulis Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas, di Jakarta, Senin, (6/3/2023).
Fokus pekan ini tertuju pada rilis data cadangan devisa periode Februari 2023 yang diproyeksi berada di angka 139 miliar dolar AS, atau turun dari posisi Januari 2023 sebesar 139,4 miliar dolar AS.
Dari domestik, pada Rabu (8/3) dan Kamis (9/3), juga akan ada laporan data indeks keyakinan konsumen per Februari 2023 dan data survei penjualan eceran Januari 2023.
Pekan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Februari 2023 tumbuh 5,47 persen year on year (yoy), lebih tinggi dari sebelumnya 5,28 persen yoy
Sementara itu, bursa Amerika Serikat (AS) berakhir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan lalu Jumat (3/3), di tengah gejolak yang terjadi pada bursa saham AS akhir-akhir ini.
Kenaikan ini ditopang oleh imbal hasil Teasury AS, dan investor mempertimbangkan dampak kumulatif dari kenaikan Fed serta mencerna komentar minggu ini dari bank sentral.
Baca juga: IHSG ditutup melemah mengikuti koreksi bursa kawasan
Baca juga: IHSG berpeluang terkoreksi seiring sentimen bursa global
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpotensi variatif menjelang rilis cadangan devisa pekan ini